Identifikasi Karakteristik Peserta Didik
Identifikasi karakteristik siswa perlu dilakukan berdasarkan landasan yuridis dan teoretik. Pertama Peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan bahwa pengembangan pembelajaran dilakukan dengan memperhatikan; tuntutan, bakat, minat, kebutuhan, dan kepentingan siswa: ( Peraturan Pemerintah. Standar Nasional Pendidikan. 2005.)
Kedua secara teoretik siswa berbeda dalam banyak hal yang meliputi perbedaan fitrah individual: (Salim Bhreisy. Riyadus Sholihin, Bandung: Al Ma'arif,1978:22).Â
Disamping perbedaan latar belakang keluarga, sosial, budaya, ekonomi, dan lingkungan. Jadi setiap pembelajaran guru diwajibkan memenuhi kebutuhan siswa yang memiliki karakter berbeda-beda dari lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan teman sebaya.
Dalam kegiatan belajar memiliki sebuah ciri-ciri yaitu interaksi yang terjadi antara pendidik dan peserta didik yang mempunyai tugas saling mendukung untuk keberhasilan tujuan yang akan dicapai.Â
Pendidik bertugas mendampingi atau membantu peserta didik, dan peserta didik bertugas belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran khusus dan tujuan pembelajaran umum.
Setiap satuan kelas memiliki karakteristik yang berbeda. Heterogenitas kelas menjadi salah satu keniscayaan yang harus dihadapai guru.Â
Sebagai pendesain pembelajaran guru harus menjadikan karakteristik siswa sebagai salah satu tolak ukur bagi perencaan dan pengelolaan proses belajar mengajar.Â
Proses belajar mengajar di sekolah dasar memiliki corak yang berbeda dengan proses belajar mengajar di sekolah menengah.
Karakteristik siswa itu sesuai dengan tahaptahap perkembangan siswa. Misalnya, keberhasilan dalam bidang akademik di sekolah dasar menjadi hal utama sebagai salah satu pencapaian keberhasilan seorang siswa, oleh karenanya penghargaan terhadap mereka yang memiliki kemampuan akademis tinggi akan sangat dirasakan.Â
Sebaliknya bagi mereka yang duduk di bangku sekolah menengah, mulai memiliki pergesaran paradigma terhadap makna keberhasilan belajar. Perkembangan siswa akan berjalan lurus dengan kompleksitas masalah yang dihadapi oleh guru.