Mohon tunggu...
Raisha Thahira Isha Putri
Raisha Thahira Isha Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sekarang masih jadi mahasiswi dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Jawa Barat. Selalu suka sama sesuatu hal yang baru, tapi suka konsisten juga sama minat saat ini.

Raisha Thahira Isha Putri adalah seorang mahasiswi dari Perguruan Tinggi Negeri di Jatinangor, Jawa Barat. Fans berat Arctic Monkeys yang punya sejenak cita-cita untuk ngerubah namanya jadi Aurora karena sejak kecil jatuh cinta sama keindahan langit. Saat ini dia sedang magang di salah satu perusahaan media di Indonesia, doain semoga lancar.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Lusa Kita Bertemu, Apa Kabarmu?

26 Juli 2023   13:56 Diperbarui: 26 Juli 2023   21:18 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pinterest/@chloek2111


Chapter 6

Lamunan musik terus mengalir, memberikan suasanya hangat kepada kami, kawa dan canda terus lahir dari setiap Langkah yang kami ukir dengan alunan yang menggema di udara. Rara terlihat bahagia, lebih bahagia dari hari biasanya. Aku senang melihat hal itu, bukan hanya sekedar melihatnya namun aku juga ikut merasakan kebahagiannya sekarang.

Kamu Bahagia, Ra?

"Sangat." Ujarnya sambal menunjukan senyuman manis itu kepadaku.

Rara semakin mengeratkan genggamannya kepadaku, pandangannya semakin lekat, "Terimakasih, Unno." ucapnya.

Terimakasih Kembali tuan Putri.

Kami berdua Kembali tertawa mendengar jawabanku kepadanya.

Tiba-tiba saja perasaanku tidak enak, entah kenapa ini terjadi di saat kami berdua sedang menikmati waktu bersama. Ku lihat kesana-kemari untuk memastikan firasatku tidak benar, ini sangat aneh, seperti ada orang yang sedari tadi memerhatikan aku dan Rara. Entah ini benar atau tidak.

Yap, perasaan ku tidak salah, kulihat seseorang bersembunyi di balik pohon pucuk merah yang sedari tadi tidak melepaskan pandangannya dengan Rara. Laki-laki itu menatap Rara dengan pandangan yang tidak biasa, sepertinya ada sesuatu masalah, raut wajahnya seperti memiliki rasa iri terhadap apa yang aku dan Rara lakukan.

"Ada apa, Unno?" tanya Rara yang tiba-tiba membuka suara, lamunanku pun buyar, aku Kembali focus menatapnya.

Tidak, tidak ada apa-apa, Ra.

Rara masih menatapku dengan pandangan curiga, "Raut wajahmu berubah, fokusmu bukan kepadaku." Ucap Rara, aku menggeleng.

Bukan begitu, aku tidak tahu.

Sekarang pandangan kami saling bertemu Kembali, Rara perlahan melepaskan genggaman kami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun