Mohon tunggu...
Raisha Thahira Isha Putri
Raisha Thahira Isha Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sekarang masih jadi mahasiswi dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Jawa Barat. Selalu suka sama sesuatu hal yang baru, tapi suka konsisten juga sama minat saat ini.

Raisha Thahira Isha Putri adalah seorang mahasiswi dari Perguruan Tinggi Negeri di Jatinangor, Jawa Barat. Fans berat Arctic Monkeys yang punya sejenak cita-cita untuk ngerubah namanya jadi Aurora karena sejak kecil jatuh cinta sama keindahan langit. Saat ini dia sedang magang di salah satu perusahaan media di Indonesia, doain semoga lancar.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Lusa Kita Bertemu, Apa Kabarmu?

13 April 2023   21:41 Diperbarui: 26 Juli 2023   21:24 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Chapter 3

"Kemarin, dia sudah pergi,"

"Lala telah pergi ke Italia, jauh di sana." ujar Rara sambil menggenggam erat gelang fingermade dengan beribu cerita kemarin dan aku masih melihat wajahnya yang murung.

Jikalau kamu masih ingin bersedih tidak masalah, Ra. Silahkan menangis dengan luka yang sekarang kau dapat, silahkan meluapkan segala tumpukan air matamu. Tidak ada yang salah dari suatu kesedihan dan kepedihan, akan tetapi janganlah berduka terlalu lama. Semua akan kembali seperti seharusnya, kamu akan baik-baik saja, Ra.

Rara melihat ke arahku, dia tersenyum, aku membalas senyuman indah itu, "Terimakasih, Unno, aku tidak akan membakar semua kenangan di belakang, aku akan menyimpannya sebaik mungkin." balas Rara masih dengan senyumannya.

Terimakasih juga telah mempertemukanku dengan senyumanmu yang ku rindukan, bukalah cerita barumu dengan senyuman itu.

Pipi Rara memerah, dia mengambil gelas biru itu dan meminum sour tea-nya, setelah itu dia membuka pembicaraan kembali, "Kamu memang selalu seperti itu, senang menggodaku." ujarnya.

Hahaha, siapa suruh manis, hahaha....

"Oh iya, besok sepertinya Bu Hira akan mengeluarkan cake baru, cheese garlic bread, kamu mau mencobanya? tapi sebentar," Rara melihat keluar kaca jendela Kedai lalu tiba0tiba saja wajahnya terlihat panik.

"Sepertinya Laras lupa mengganti nama makanan di papan promosi depan kedai. Lihat itu!" ucapnya sambil menunjuk papan promosi depan kedai, papan tulis kapur yang terletak di depan Kedai Kontenta.

 Itu Ada kapur di dekat meja kasir! Mungkin jika berkenan kamu bisa mengganti nama makanan di depan kedai sekarang tanpa harus menunggu Laras.

"Ya, baiklah, hanya untuk hari ini saja,"

Sesaat Rara ingin bangkit berdiri, dia menunda niatnya, "Aku jadi teringat Vanesa, dulu dialah yang paling sering membantu Bu Hira di kedai ini. Seperti memanaskan kue pelanggan, meracik teh, ataupun menulis resep baru di papan tulis kapur depan kedai." ujar Rara.

Oh, apakah Vanesa hobi meminum teh? Ini hanya tebakan iseng dariku.

"Benar, kamu tau kalau dia jugalah yang mengenalkanku pada teh fennel, itu juga termasuk salah satu teh favoritku. Selain itu, aku pertama kali berkenalan dengan Vanesa di kedai ini,"

"Apakah kamu mau mencobanya besok? Sekalian aku akan menceritakan kisahku dengan dirinya tiga tahun kemarin." ujar Rara yang kemudia bangkit berdiri dan mengambil kapur putih di meja kasir.

Aku tersenyum sembari memerhatikan gelang fingermade yang masih digenggam erat olehnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun