Mohon tunggu...
Raisha Nanda Noer
Raisha Nanda Noer Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Komunikasi di Universitas Pertamina

Writing from the heart to another

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

"Kriminalitas Tanpa Batas: Resensi Film Mencuri Raden Saleh"

24 Januari 2024   08:30 Diperbarui: 24 Januari 2024   08:37 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.liputan6.com

Terdapat juga seorang tokoh yang membuat penonton penasaran dengan eksistensinya karena tidak dijelaskan siapa dan tujuan orang itu berada di situ. Reza, seseorang yang terlihat ahli membela diri mengikutsertakan dirinya untuk membantu Sara melawan para sekuriti karena ingin membuat pengalihan. Reza terlihat sangat terfokus pandangannya kepada Sara seolah-olah ia menyukainya.

Terlepas dari kesalahan ini, Angga berhasil membuat penutupan film ini dengan plot twist yang sangat memukaukan penonton. Seorang ayah yang seharusnya bersyukur telah dibantu Piko untuk keluar penjara, ternyata mengkhianatinya yang membuat Piko sangatlah marah. Namun, plot twist yang mengakhiri film ini membuahkan hasil yang cukup membuat penonton puas.

Pada adegan tertentu, terdapatkan polisi yang telah mengantongi identitas Ucup hingga rinciannya. Hal ini pun menjadi alasan Tuktuk dibebaskan karena dianggap tidak bersalah. Namun, konflik ini diprediksi akan menghambatkan misi, tetapi nyatanya tidak sehingga kesannya konflik ini tidak terlihat begitu rumit, padahal identitas Ucup telah terbongkar.

Pesan-pesan yang dapat diadopsi dari film ini adalah rasa tolong-menolong yang dimiliki oleh komplotan ini. Meskipun dapat membahayakan nyawa, mereka tetap rela berkorban dan kerja keras semaksimal mungkin agar ayah Piko mendapatkan keadilan.

Secara keseluruhan, film "Mencuri Raden Saleh" membawa angin segar dalam dunia perfilman Indonesia dari segala aspek. Plot yang dibuatkan oleh Angga pun tidak kalah keren dan menarik dari film internasional yang mumnya lebih digemari oleh masyarakat. Meskipun terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan, namun hal ini cukup dieksplorasi kembali agar dapat memproduksi film-film selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun