Mohon tunggu...
Raisha
Raisha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya bermain gitar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Komplikasi Kerja Nyata terhadap Pendidikan

21 Desember 2022   21:49 Diperbarui: 21 Desember 2022   22:46 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Pendidikan merupakan wadah bagi setiap manusia dimana di dalamnya terdapat sarana dan prasarana yang mendidik, melatih, membina, serta mengajar siapapun yang berada di dalamnya. Pendidikan bukan hanya menyangkut soal ilmu pengetahuan melainkan juga menyangkut soal etika, karakter, hubungan sosial, dan sebagainya. 

Dalam kehidupan manusia tentunya tidak dapat lepas dari pendidikan. Mulai dari sebuah keluarga, contohnya ketika seorang bayi lahir dan tumbuh menjadi seorang anak orang tua akan mengajarkan anaknya bagaimana cara berbicara. Tujuan adanya pendidikan menjadikan seseorang memiliki kemampuan dan keterampilan agar orang tersebut dapat mencapai apa yang menjadi target dalam hidupnya. Memiliki target berarti berkomitmen dengan diri sendiri untuk harus bisa mencapainya. 

Untuk mencapainya di butuhkan usaha, dan yang menjadi usaha dalam pencapaian target ini adalah kemampuan dan keterampilan yang di dapatkan dari sebuah pendidikan. 

Pendidikan tidak pernah mengenal usia, mulai dari usia dini, remaja, dewasa, bahkan usia lanjut tetap berusaha mendapatkan pendidikan. Kurangnya menghasilkan sumber daya manusia yang baik, Indonesia tidak dapat di katakan negara yang maju, dari teknologi saja Indonesia sudah tertinggal dari negara lainnya. 

Dan barang-barang hasil tangan sendiri kurang di minati, karena tingkat kualitasnya yang rendah tetapi memiliki harga pasaran yang tinggi, maka dari itu mayoritas masyarakat Indonesia memilih produk luar dari pada produk Indonesia sendiri. Kemudian dalam mengolah hasil bumi sendiri, Indonesia melakukan pengirimin ke luar negeri untuk di olah dan kemudian di impor kembali baru di pasarkan di Indonesia. Sehingga dari ketiga pernyataan ini menempatkan negara Indonesia menjadi negara yang konsumtif.

Pembahasan

Setiap negara memiliki pola pendidikan yang berbeda-beda, dari segi jam sekolah, mata pelajaran yang ada, jenis kurikulum yang di gunakan, waktu istirahat bagi peserta didik, serta cara mengajar guru di sekolah. 

Finlandia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi dalam kawasan Eropa. Sistem pendidikan di Finlandia mewajibkan warganya untuk menempuh masa pendidikan hanya sampai sembilan tahun. Kemudian sekolah juga tidak memberikan beban tugas yang banyak bagi muridnya. Tidak hanya itu sekolah juga memberikan waktu istirahat setiap kali peserta didik selesai menempuh pembelajaran di kelas. 

Sekolah di Finlandia juga tidak menyiapkan mata pelajaran yang berjumlah banyak, sehingga membuat para peserta didik tidak merasa bahwa sekolah adalah beban. Biasanya sekolah menyelenggaran ujian hanya pada akhir masa sekolah saja dan Finlandia juga memiliki kualitas guru yang baik karena mereka sangat menghargai peran seorang guru dan juga gaji guru di Finlandia tinggi. 

Dalam dunia pendidikan uang beperan sebagai penentu kekuasaan atau jabatan. Untuk memperoleh sebuah jabatan dalam sekolah siapa yang memiliki uang lebih akan mendapatkan jabatan yang di inginkannya. Tujuan seseorang ingin mengejar sebuah jabatan tersebut karena sumbangan yang di berikan serta tunjangan-tunjangan lainnya. Dalam hal ini menjadi masalah pendidikan yang kurang di ketahui dan oleh khalayak umum dan di selesaikan.

Pendidikan di Indonesia masih belum di katakan baik karena faktor berikutnya yaitu kurikulum. Kurikulum di Indonesia menetapkan Kurikulum 2013 atau biasa di sebut Kurtilas. Kurikulum ini mengutamakan pengembangan siswa melalui tugas-tugas yang di berikan. Kesalahan pada kurikulum ini adalah memberikan tugas yang berlebihan. 

Banyaknya jumlah mata pelajaran yang di berikan bagi siswa sudah membuat beban dalam sekolah. Memperbanyak mata pelajaran tidak menjamin kualitas pendidikan baik dan tidak menjadikan setiap peserta didik pandai. Seringkali tugas menjadi terbengkalai dan terjadi keterlambatan untuk memperoleh gelar sarjana.

Masalah pendidikan lainnya adalah penyalahgunaan pemilihan seorang pemimpin. Adapun lembaga sekolah yang tidak dapat memilih pemimpin yang baik. Pemimpin yang baik menentukan jalannya sebuah lembaga, jika lembaga salah memilih seorang pemimpin maka yang terjadi kekacauan serta kerugian. Untuk menjadi seorang pemimpin perlu pelatihan dasar karena tidak mudah untuk memimpin orang lain apalagi memimpin lembaga. 

Masalah pendidikan ini banyak terjadi di beberapa sekolah maupun instusi, sehingga tidak ada kemajuan pesat bagi negara Indonesia dalam menerapkan pemimpin yang baik dalam lingkungan sekolah. Kualitas pemimpin sekolah seharusnya di perhatikan agar sesuai dengan tujuan hadirnya pendidikan di Indonesia.

Melihat adanya oknum-oknum yang menyalahggunakan dana pemerintah bagi sekolah-sekolah menyebabkan beberapa sekolah mengalami kekurangan baik pengajarnya maupun sarana dan prasarana sekolah. 

Kesimpulan

Masalah pendidikan bukanlah masalah biasa, kurangnya adanya sumber daya manusia yang baik menjadi faktor timbulnya permasalahan dalam dunia pendidikan yang kemudian melahirkan sumber daya manusia yang tidak memiliki kerja nyata yang baik dalam pendidikan. Melihat beberapa masalah di atas dapat di simpulkan bahwa negara Indonesia memiliki macam-macam masalah pendidikan yang hingga kini belum dapat di atasi dan bahkan masalah ini di sebunyikan dari khalayak. 

Pada masalah-masalah di atas menyadarkan masyarakat dan pemerintah untuk membangun dan menciptakan gaya belajar yang efektif. Jika kurangnya penerapan konsep belajar yang baik akan memunculkan masalah baru bagi dunia pendidikan. Sehingga perlu perubahan bagi keadaan pendidikan di Indonesia agar hadirnya sumber daya manusia yang mampu menciptakan dan menghasilkan. Bukan hanya pemerintah saja yang berusaha tetapi masyarakat perlu memberikan dorongan dan tindakan terhadap pendidikan di Indonesia.

Salah satu hal yang meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia adalah menerapkan literasi bagi peserta didik. Kebiasaanya membaca akan memperkaya kemampuan peserta didik. Sehingga jika ada masalah mereka mampu membantu memecahkan masalah dalam dunia pendidikan. Kemudian memperbaiki tingkah laku para oknum dengan memberikan sanksi bagi penyalahgunaan kekuasaan dan dana dari pemerintah. Jika masyarakat dan pemerintah saling berpartisipasi maka masalah pendidikan di Indonesia akan semakin menurun dan kualitas pendidikan di Indonesia akan semakin maju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun