Mohon tunggu...
Raisa Zahira
Raisa Zahira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | S1 AKUNTANSI | NIM 43223010052

Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kemampuan Memimpin Diri, Upaya Pencegahan Korupsi, dan Keteladanan Mahatma Gandhi

22 Desember 2024   07:26 Diperbarui: 22 Desember 2024   07:48 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Modul Prof. Apollo
Modul Prof. Apollo
  • Pemboikotan Produk Inggris

Sebagai bagian dari perjuangan untuk kemerdekaan India, Gandhi mendorong rakyat India untuk mempraktikkan ahimsa melalui swadeshi, yaitu penggunaan produk-produk lokal dan boikot terhadap barang-barang buatan Inggris. Salah satu simbol utama dari gerakan ini adalah pemintalan kapas menggunakan alat tradisional (charkha), yang menjadi simbol perlawanan damai terhadap dominasi ekonomi Inggris.

Gandhi percaya bahwa memboikot produk Inggris adalah cara damai untuk melemahkan kekuasaan kolonial tanpa harus menggunakan kekerasan. Dengan melakukan ini, rakyat India tidak hanya melawan ketidakadilan ekonomi, tetapi juga membangun kemandirian dan kepercayaan diri.

  • Nilai-nilai Kesederhanaan dan Tujuh Dosa Sosial

Bagi Gandhi, kesederhanaan bukan sekadar gaya hidup, melainkan cerminan dari nilai moral dan spiritual yang tinggi. Ia meyakini bahwa hidup sederhana memungkinkan seseorang untuk terhubung lebih dekat dengan dirinya sendiri, alam, dan masyarakat. Kesederhanaan juga membantu mengurangi ketergantungan pada hal-hal material dan menghindari kerakusan yang merusak. Dalam kehidupan sehari-hari, Gandhi menunjukkan kesederhanaan melalui pakaian tradisionalnya, pola makan vegetarian, dan penolakannya terhadap kekayaan pribadi.

Modul Prof. Apollo
Modul Prof. Apollo

Mahatma Gandhi berkata bahwa tujuh hal akan menghancurkan kita. Semuanya berkaitan dengan kondisi sosial dan politik. Penawar dari masing-masing "dosa mematikan" ini adalah standar eksternal yang eksplisit atau sesuatu yang didasarkan pada prinsip dan hukum alam, bukan pada nilai-nilai sosial. Ia mengidentifikasi tujuh perilaku yang dapat merusak moralitas individu dan masyarakat jika tidak dikendalikan:

1. Kekayaan tanpa kerja (Wealth without Work)

Ini merujuk pada praktik mendapatkan sesuatu tanpa mengeluarkan uang - memanipulasi pasar dan aset sehingga Anda tidak perlu bekerja.

Kekayaan yang didapat dengan cara yang tidak benar tidak akan membawa kebahagiaan jangka panjang.

2. Kesenangan tanpa kesadaran/hati nurani (Pleasure without Conscience)

Menikmati kesenangan tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap orang lain atau lingkungan dianggap sebagai bentuk egoisme yang merugikan. Menikmati kesenangan memang menyenangkan, tetapi jika dilakukan tanpa nurani, maka kesenangan tersebut tidak akan berlangsung lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun