Mohon tunggu...
raisa yassmein
raisa yassmein Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kisah Retno Marsudi Pemimpin Perempuan Inspiratif Gen Z dengan Segudang Prestasi Internasional

22 Mei 2024   23:00 Diperbarui: 22 Mei 2024   23:23 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Tangkapan Layar YouTube PBB)

Kepemimpinan transformasional diartikan sebuah kemampuan seorang pemimpin dalam mengubah lingkungan kerja, motivasi kerja, pola kerja dan nilai-nilai kerja yang diterapkan kepada bawahannya sehingga karyawan dapat meningkatkan dan mengoptimalkan kinerja kerjanya untuk mencapai tujuan suatu organisasi (Tubagus,2015). 

Dalam kapasitasnya sebagai Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi telah menjadi  pemimpin yang mampu menginspirasi karyawan untuk mencapai potensi maksimal mereka. Ia memiliki visi yang kuat dan mampu mengkomunikasikan visi dengan cara memotivasi dan menggerakkan tim. 

Contohnya, Ia telah memperlihatkan keterampilan kepemimpinan transformasionalnya dengan pendelegasiannya dalam penyaluran bantuan ketika mendirikan fasilitas umum di Rakhine; manajemen konflik saat melakukan diplomasi konferensi dan menyelenggarakan IMID; pembinaan dan pengembangan yang memotivasi pengikutnya; mengandalkan komunikasi dalam setiap hubungan dengan berbagai pihak; kemampuan beradaptasi pribadi dengan bersikap netral, objektif, tidak reaktif maupun konfrontatif; dan analisis masalah dan pengambilan keputusan yang dirasa tepat sesuai dengan kondisi.

Gaya Kepemimpinan Kharismatik

Menurut Luthans (2011:428-429) Gaya Kepemimpinan Karismatik adalah kepemimpinan yang mempunyai pribadi yang mendalam dan efek luar biasa untuk memotivasi para pengikutnya dalam mencapai performa yang luar biasa. Retno Marsudi mampu untuk  menginspirasi dan memotivasi khalayak, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Berkat kepercayaan dirinya yang kuat, kemampuan komunikasi yang memukau, dan dedikasinya yang luar biasa untuk diplomasi dan penyelesaian konflik.  

Pada 23 Januari 2024 Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memutuskan walk out dari debat publik Dewan Keamanan PBB. Tindakan ini dilakukan saat Duta Besar Israel Gilad Erdan menyampaikan pidato. Keputusan Retno mendapat pujian dari banyak pihak, termasuk Ketua Fraksi PKS di DPR, Jazuli Juwaini "Apresiasi Bu Menlu, walk out saat Dubes Israel bicara menunjukkan sikap Indonesia atas kebiadaban Israel yang tak kunjung menghentikan agresi di Gaza Palestina," ujar Jazuli. 

Tindakan tersebut mencerminkan sikap tegas Indonesia terhadap agresi Israel di Palestina. Tentu saja aksi walkout Retno Marsudi bukan tanpa alasan. Ia menunjukkan Indonesia menolak pernyataan Perdana Menteri Netanyahu pada 18 Januari 2024. Pernyataan Netanyahu yang dimaksud adalah ketika ia mengatakan Israel tidak akan membiarkan keberadaan negara Palestina. 

"Pernyataan ini sangat berbahaya dan tidak dapat diterima, karena menegaskan tujuan sebenarnya Israel, yaitu menghilangkan Palestina dari peta dunia," kata Retno dalam pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang diunggah oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Selasa (23/1/2024).

Gaya Kepemimpinan Demokratis

Dalam melaksanakan tugasnya sebagai menteri luar negeri, Retno Marsudi menerapkan gaya kepemimpinan demokratis. Gaya Kepemimpinan Demokratis adalah kepemimpinan yang mengutamakan pengambilan kebijakan dengan diskusi kelompok, pemimpin menghargai pendapat setiap anggota organisasi dan memberikan alternatif prosedur jika terjadi hambatan dalam pelaksanaan kebijakan (Mulyadi, 2015). 

Gaya ini menempatkan para pemimpin sebagai koordinator dan integrator, di mana para pemimpin bertugas mendiskusikan setiap keputusan yang akan diambil sebelum diserahkan kepada organisasi pada tingkat bawahan. Yang mana setiap keputusan dan ide berasal dari usulan rakyat, selanjutnya dilakukan bersama-sama oleh rakyat dan bertujuan untuk kepentingan rakyat itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun