Mohon tunggu...
Raisa Rahmi Alfat
Raisa Rahmi Alfat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Public Relations and Digital Communication Student

Selanjutnya

Tutup

Music

Mengulas Kontroversi Konser Taylor Swift di Singapura yang Menuai Kritik

20 April 2024   20:09 Diperbarui: 20 April 2024   20:10 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konser yang diadakan pada 2 -- 4 Maret 2024 dan dilanjut pada 7 -- 9 Maret 2024 tersebut telah mencuri banyak perhatian banyak orang. Bagaimana tidak, selama konsernya berjalan Taylor telah mempopulerkan banyak tren yang tentunya disenangi oleh penggemarnya. Selain persiapan akomodasi dan lain sebagainya, para swifties juga mempersiapkan kostum-kostum unik yang akan dikenakan saat menonton konser. 

Tidak tanggung-tanggung para Swifties rela menghabiskan puluhan hingga ratusan juta untuk menonton konser tersebut. Seorang penggemar dari Filipina, Clarisse Rivera membagikan ceritanya yang telah berhasil mendapatkan tiket VIP konser The Eras Tour bersama dengan temannya. "Saya mungkin sedikit berlebihan, mungkin mengeluarkan sekitar 80.000 peso (S$1.914) untuk keseluruhan perjalanan: Penerbangan, perlengkapan konser, menginap di hotel, pekerjaan", ujarnya.

Kesuksesan Negosiasi Singapura Menjadi Pembelajaran Bagi Negara Asia Lain

Belajar dari kesuksesan Singapura menggelar konser Taylor Swift, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno dalam wawancara eksklusif dengan BBC News Indonesia pada 6 Maret 2024 mengatakan bahwa "Kalau saya diberi tools yang sama dan saya punya juga dana pendampingan [dan] apa yang bisa ditawarkan Singapura -- dengan besarnya pasarnya Indonesia, saya punya keyakinan kita bisa dapatkan Taylor Swift itu untuk konser Indonesia dan band-band lain dari seluruh dunia". Menyadari bahwa banyak masyarakat Indonesia yang datang ke konser tersebut, Sandiaga menganggap hal tersebut sebagai "pembelajaran" atau "koreksi" dan memandang Indonesia masih punya banyak tugas untuk sampai pada level seperti singapura. 

Konser "The Eras Tour" dari Taylor Swift telah membawa dampak signifikan pada industri musik dan ekonomi. Di tengah pemulihan ekonomi global pasca-pandemi, konser-konser internasional ini terutama di Asia, memberikan keuntungan ekonomi besar. Hal ini tercermin dalam kesuksesan konser di Singapura, yang berhasil menjadi tuan rumah eksklusif di Asia Tenggara setelah negosiasi yang berhasil menarik Taylor Swift untuk tampil. Konser ini membawa banyak efek positif bukan hanya bagi pemerintah tetapi juga bagi para warga lokal. Kesuksesan ini menimbulkan reaksi beragam dari negara tetangga dan meningkatkan minat negara lain seperti Indonesia untuk menjadi tuan rumah event serupa, menunjukkan pengaruh besar musik dalam pemulihan dan pertumbuhan ekonomi regional.

Raisa Rahmi Alfat, Mahasiswa Program Studi Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Digital, Universitas Negeri Jakarta angkatan 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun