Sasaran dari penyakit demam berdarah ini dapat menyerang di segala usia, yaitu anak umur kurang 1 tahun, balita, anak usia sekolah, remaja, dan orang dewasa. Ada beberapa bentuk pencegahan atau penanganan dalam pengendalian penyakit demam berdarah yaitu melalui masyarakat, dimulai dari pemberantasan nyamuk dengan menerapkan 3M (Menutup, Menguras, dan mendaur ulang), kemudian pengendalian yang ke-2 yaitu melalui peran dari tenaga kesehatan di sektor kesehatan baik melalui penyuluhan kepada Masyarakat terkait "Pencegahan Virus dengue/DBD)", melakukan screening di setiap rumah-rumah warga melalui kader-kader desa tentang pengecekan air ataupun tempat dimana ada air yang tergenang.
Kesimpulan dari essay yang telah saya publish ini merupakan sebuah upaya bagi masyarakat dan tenaga kesehatan di dunia maupun di negara tercinta kita, Indonesia. Dimana dari interaksi antar tenaga kesehatan dan masyarakat ini bisa menjadi sebuah tolak ukur dari kehidupan berbangsa ini. Serta penyakit demam berdarah ini tidak bisa kita anggap remeh atau sepelekan karena dapat berisiko kematian.
KATA KUNCI: Demam Berdarah, Faktor, Penanganan
DAFTAR PUSTAKA
Asep Sukohar, 2014,Demam Berdarah (DBD), Medula Jurnal Profesi Kedokteran Universitas Lampung, 2(2), 1-15
Christina Astutiningsih, Rika Septiana, Bayu Tri Murti & Atikah Darumas Putri, 2020, Jurnal Abdidas, 1(6), 632-639
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H