Mohon tunggu...
Raisa Nadira
Raisa Nadira Mohon Tunggu... -

aku seorang lelaki yang tinggal jauh dari anak dan istri......

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Empat Puluh Satu Tahun yang Lalu

11 Juni 2014   18:19 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:13 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari ini empat puluh satu tahun yang lalu

Dia berjuang untukku

Antara hidup dan mati

Demi aku yang dicintai.........

Dengan cinta yang seluas langit

Dia besarkan aku meski kadang dengan air matanya

Dengan sayang yang tak berbatas

Dia bentuk aku jadi manusia.....

Bahkan ketika kutemukan cinta yang lain

Cintanya tak pernah berkurang untukku

Bahkan ketika aku menjauh darinya

Doanya selalu lindungi aku........

Sungguh aku rindu dirimu

Hanya airmata yang menemaniku mencari bayangmu

Sungguh aku rindu dirimu

Karena mata teduhmu tak lagi bisa kulihat

Sungguh aku rindu dirimu

Karena belai hangatmu tak lagi bisa sentuh tubuhku.....

Terimakasih ya Allah..

Tlah kau titipkan aku di rahimnya

Rahim yang menjagaku dengan ikhlas

Rahim yang mengajariku untuk mencintai

Mencintai kedua orangtuaku

Mencintai wanitaku yang kukasihi

Mencintai anak anakku seperti dia mencintaiku....

Sungguh aku sangat merindunya

Menghayalinya dengan air mata...

121213......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun