Mohon tunggu...
raisa fabiano
raisa fabiano Mohon Tunggu... -

love myself

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Kandang Banteng Tak Mungkin Bobol, Ganjar Pasti Menang

30 Mei 2018   13:58 Diperbarui: 30 Mei 2018   14:30 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kontestasi politik di beberapa daerah semakin memanas menjelang bergulirnya pemilukada 2018. Tercatat ada 171 daerah mengikuti pilkada serentak yang rencananya akan digelar pada 28 juni 2018. Tak heran banyak pengamat dan tokoh - tokoh politik di negeri ini menyebut bahwa tahun 2018 dan 2019 adalah tahun politik karena diikuti juga dengan pemilihan presiden

Namun, dari sekian banyak pilkada yang berlangsung, Jawa Tengah merupakan pilkada yang menampilkan pertarungan yaang cukup sengit karena hanya diikuti oleh dua calon; pasangan petahana Ganjar Pranowo - Taj Yasin dan Sudirman Said - Ida Fauziah. Ganjar -- Taj Yasin diusung oleh PDIP, Partai NasDem, Partai Golkar, dan PPP, sedangkan Sudirman -- Ida diusung oleh Partai Gerindra, PAN, PKS, dan PKB.

Jawa Tengah sebagai basisnya PDIP tentu akan menjadi nilai positif bagi Ganjar. Banyak relawan dan pendukung PDIP yang sangat loyal disana. Kemenangan PDIP di Jawa Tengah sudah menjadi sebuah keniscayaan bahkan Jawa Tengah sudah dijuluki sebagai 'Kandang 'Banteng. Ditambah juga dukungan dari partai nonpengusung seperti Golkar dan Hanura.

Selain itu, dukungan besar datang dari kalangan NU yang diwakili oleh Taj Yasin yang merupakan putra dari Kiai kharismatik KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen. Tentunya dukungan NU menambah kuat posisi Ganjar -- Taj Yasin dalam menghadapi kontestasi pilkada kali ini.

Ada alasan lain mengapa kandang banteng tidak akan bobol, yaitu pemilih di Jawa Tengah tidak melihat sosok, tapi lebih kepada PDIP-nya sendiri. Siapa yang dicalonkan oleh PDIP pasti akan didukung 100 persen oleh mereka. Ini yang membuat lawan sangat sulit untuk mengalahkan petahana. Ditambah lagi dengan identitas kultural Ganjar -- Taj Yasin yang sangat kuat dan mengakar.

Ganjar Paranowo selama 5 tahun memimpin Jawa Tengah mempunyai prestasi yang sangat baik dan dikenal dekat dengan masyarakatnya. Disatu sisi kehadiran Taj Yasin sebagai wakil gubernur dianggap mewakili suara NU.

Dalam survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin sebesar 76,6 persen, sedangkan keterpilihan Sudirman Said-Ida Fauziyah didukung oleh 15 persen pemilih jika pilkada digelar sekarang. Survei Litbang Kompas dilakukan terhadap 800 responden di Jawa Tengah pada 10-15 Mei 2018 dengan margin of error sebesar +/- 3,46 persen. Survei dilakukan menggunakan model responden panel sehingga perubahan perilaku memilih pada responden yang sama dengan survei sebelumnya dapat diketahui dengan jelas.

kompas.com
kompas.com
Pilkada 2018 kurang lebih satu bulan lagi. Dengan tingkat elektabilitas dan popularitas yang tinggi seperti sekarang, Ganjar -- Taj Yasin sudah pasti memenangkan pilkada Jawa Tengah. 'Kandang Banteng' masih terlalu kuat untuk direbut oleh pihak lain. Tren pemilih di Jawa Tengah yang lekat dengan PDIP dan NU membuat kekuatan mereka tak tertandingi oleh siapapun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun