Mohon tunggu...
Raisa Zakiah
Raisa Zakiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pembangunan Jaya

Raisa merupakan mahasiswa yang sedang menempuh perkuliahan jenjang S1 pada konsentrasi minat Public Relations

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Sistem Siber Diretas, Aksi Bjorka Jadi Ancaman Hilangnya Public Trust

26 September 2022   14:55 Diperbarui: 26 September 2022   15:17 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mencuatnya sosok Bjorka yang dalam sepekan ini telah membeberkan sejumlah data pribadi masyarakat dan pemerintah menjadi bukti kegagalan pemerintah dalam menegakan keamanan sistem siber. 

Hal tersebut dikarenakan data yang tersebarluas merupakan data milik Presiden, Badan Usaha Pertamina, Pegiat Media sosial Denny Siregar, dan deretan figur publik lainnya. Bahkan sosok Bjorka juga mengungkap data pribadi para menteri melalui aksi doxing yang ia kuak di media sosial Twitternya.

Tidak bisa disangkal, aksi retas yang dilakukan oleh Bjorka menciderai kepercayaan publik terhadap para birokrat dan pemerintah yang seharusnya mampu menjamin kerahasiaan sebuah data yang sifatnya pribadi. Masyarakat diterpa ketakutan karena adanya ancaman retas terhadap data pribadi yang berpotensi disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. 

Selain itu, aksi pembobolan data ini juga menjadi pertanyaan publik terkait integritas dan loyalitas pemerintah dalam menciptakan sistem keamanan siber negara. 

Dampak negatif  yang ditimbulkan  akibat kebocoran data berupa serangan warganet kepada para pejabat yang ternyata diketahui belum sepenuhnya mematuhi aturan jumlah vaksin yang berlaku, yakni sebanyak tiga kali. 

Padahal, sebagai seorang pejabat publik, seharusnya mereka dapat lebih cakap dalam menegakan aturan sehingga dapat diteladani oleh masyarakat luas.

Memilih konsentrasi Public Relations dalam peminatan minor, tentunya memiliki persepsi dan rekomendasi langkah untuk menanggulangi peristiwa peretasan data rahasia publik. 

Dalam hal ini, mungkin tindakan yang bisa direkomendasikan jika saya adalah praktisi PR adalah Juru bicara Kemkominfo harus menyiagakan diri dalam rangka memberikan informasi yang jelas, terstruktur, dan logis secara berkala kepada masyarakat.

Perumusan strategi komunikasi reaktif amat menjadi penentu keberhasilan transmisi pesan yang ditujukan untuk meredam kehebohan publik di jagad media. Berusaha hiraukan cuitan-cuitan Bjorka dan tunjukan komitmen kuat dalam pembenahan aksk retas dan kebocoran data. 

Tunjukkan dengan elegan, bahwa pemerintah akan segera bertindak dengan membentuk tim khusus yang siap mengawal kasus hingga akhir. Selain itu, jangan menghindari pertanyaan media, sampaikan pesan bahwa pemerintah pun sedang berupaya membenahi segala kekacauan yang disebabkan oleh aksi retas tersebut. Selain itu, akuilah kesalahan dan sampaikanmeminta maaf kepada publik.

Dalam kondisi seperti ini, crisis plan yang bisa ditempuh adalah  merekomendasikan pemerintah untuk menunjukkan keberpihakannya pada publik dengan secara adil memberi sanksi kepada pejabat negara yang memang sekiranya terbukti melanggar aturan. 

Hal ini dikarenakan, output kebocoran data tersebut telah melahirkan banyak spekulasi dan respons yang menyudutkan pemerintahan akibat sejumlah fakta yang terungkap. Hadiri setiap pejabat yang dituduh tidak mematuhi aturan, untuk menyampaikan klarifikasi beserta bukti yang kuat jika ingin membantahnya.

Ketegangan yang terjadi tentunya membuahkan konflik antara pihak pemerintah, rakyat sipil, dan pelaku peretas itu sendiri. Dengan demikian, teori yang menjadi landasan simpulan dari hegemoni peristiwa aksi bjorka adalah teori dialektika relasional.  

Menurut Leslie Baxter dan Montgomery, teori dialektika relasional merupakan konsep komunikasi yang menjelaskan setiap hubungan memiliki esensi oportunis yang melahirkan ketegangan serta perubahan dinamis sehingga diperlukan interaksi komunikasi dalam upaya mengatasi dan menyelesaikan berbagai ketegangan yang terjadi.

Peristiwa peretasan dan kebocoran data telah mencitpakan kegaduhan yang eksplosif di media sosial. Banyak pihak yang terseret dan tertuduh dalam pengungkapan data-data rahasia tersebut. Ditambah, publik yang memanfaatkan momen ini sebagai pelampiasan amarah karna kebijakan pemerintah yang selama ini kerap merugikan masyarakat dari berbagai lapisan. 

Konflik antara publik dan pemerintah yang semakin memanas tentunya memerlukan interaksi komunikasi yang tepat guna memperoleh jalan keluar permasalahan. 

Di satu sisi, pemerintah berupaya membenahi induk permasalahan dengan membentuk tim investigasi khusus, namun di sisi lain publik yang memiliki sentimen dengan pemerintah menjadikan peristiwa ini sebagai kendaraan untuk mencemarkan citra dan reputasi pemerintah. 

Dengan demikian, rujukan teori relational dialetic merupakan konsep yang bisa menjelaskan gambaran realitas ketegangan yang terjadi antar pemerintah, hacker, serta khalayak masyarakat luas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun