teknologi yang berhubungan dengan mekanisme komputasi, serta aplikasinya pada bidang biologi, elektronik, dan mekanika.
Sistem kontrol biomedik meliputi berbagai aspek, seperti analisis medis dan biologis, model simulasi fisiologis, interface komputer otak, biomaterial, dan lain-lain. Sistem kontrol digunakan untuk mengatur fungsi tubuh manusia yang kompleks seperti homeostasis dengan cara mempertahankan tubuh agar kondisi seimbang dan stabil. Sistem kontrol biomedik digunakan pengembanganOptimalisasi Terapi Berbasis Genetik
Salah satu contoh penerapan teknologi genomik dalam terapi berbasis genetik adalah penggunaan vaksin RNA mutanome yang dipersonalisasi. Vaksin RNA menunjukkan kemampuan untuk memobilisasi imunitas terapeutik poli-spesifik terhadap kanker. Vaksin RNA mutanome dipersonalisasi berfungsi dengan mengaktifkan sistem imun tubuh untuk mengenali dan menghancurkan sel-sel kanker yang  terinfeksi virus atau mutasi genetik. Pada proses ini, vaksin RNA mutanome menghasilkan messenger RNA (mRNA) kemudian diinterpretasi oleh sel-sel imun sebagai instruksi untuk memproduksi protein yang spesifik terhadap kanker.
Tantangan Utama Menerapkan Terapi Berbasis GenetikÂ
1. Biaya Tinggi: Biaya pengurutan genom dan pengembangan terapi berbasis genetik yang dipersonalisasi masih relatif tinggi, yang dapat membatasi akses bagi sebagian besar pasien
2. Kompleksitas Genetik: Penyakit genetik dan kanker sering kali melibatkan interaksi yang kompleks antara banyak gen dan jalur sinyal, membuat sulit untuk mengidentifikasi target terapi yang efektif .
3. Pengiriman Terapi: Pengiriman terapi gen ke sel target dalam tubuh pasien masih merupakan tantangan besar, terutama dalam hal efisiensi dan keamanan.
4. Aspek Etis dan Regulasi: Terdapat pertimbangan etis dan regulasi yang signifikan terkait dengan terapi genetik, termasuk masalah privasi data genetik, informed consent, dan potensi efek jangka panjang dari modifikasi genetic.
5. Ketidakpastian Respon Pasien: Respon individu terhadap terapi berbasis genetik dapat bervariasi secara signifikan, yang menambah kompleksitas dalam merancang dan menerapkan terapi ini secara efektif.
Desain Peralatan Medis yang Efektif dan Aman
Peraturan perundang-undangan yang berlaku di suatu negara harus menetapkan persyaratan untuk desain dan pembuatan peralatan medis dan reagensia laboratorium diagnostik. Untuk melindungi kesehatan dan kehidupan manusia, tujuan ini adalah untuk memastikan bahwa peralatan medis memenuhi standar keselamatan efektivitas yang diperlukan.Â
Untuk menciptakan peluang baru di bidang sains laboratorium klinik, ilmu biomedik, farmasi, dan bioteknologi harus bekerja sama. Â Kemajuan teknologi kesehatan, termasuk teknologi informasi, semakin membuka peluang untuk mengembangkan alat kesehatan yang canggih.Â
Misalnya, pengembangan NIVA (Non-Invasive Vascular Analyzer) yang menggunakan photoplethysmography (PPG) dan sensor tekanan darah untuk mendeteksi kelenturan pembuluh darah secara dini. Penggunaan teknologi terkini ini memungkinkan peralatan medis yang lebih efektif dalam mendeteksi dan mengobati berbagai penyakit.
Peralatan medis harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan klinis tertentu dengan mempertimbangkan faktor keamanan, efektivitas, dan kemudahan penggunaan oleh tenaga medis. Hal ini termasuk memastikan bahwa peralatan tersebut dapat digunakan dengan aman dan efektif dalam berbagai aplikasi klinis. Penekanan pada faktor-faktor ini akan membantu tenaga medis bekerja lebih efisien dan memberikan perawatan yang lebih baik kepada pasien.
Pengolahan Sinyal dan Citra Medis yang Akurat
Untuk memastikan bahwa pengolahan sinyal dan citra medis memberikan hasil yang akurat dan dapat diandalkan dalam biomedik, untuk meminimalkan gangguan dan noise dalam sinyal medis, diperlukan beberapa teknik dan langkah yang komprehensif. Salah satu pendekatan yang efektif adalah dengan menggunakan teknik pemrosesan sinyal dan citra yang canggih.Â
Teknik seperti pemfilteran adaptif, pemrosesan citra berbasis wavelet, dan teknik pengurangan noise speckle pada citra ultrasound dapat meningkatkan kualitas sinyal dan citra medis dengan mengurangi noise dan gangguan, tanpa menghilangkan informasi penting.
* Penggunaan Teknologi Pencitraan Berkualitas Tinggi: Pemilihan modalitas pencitraan yang tepat dan penggunaan teknologi pencitraan berkualitas tinggi, seperti MRI dan CT-Scan yang terus mengalami perkembangan, dapat menghasilkan citra dengan resolusi yang lebih tinggi dan kontras yang lebih baik, sehingga memudahkan identifikasi struktur anatomis dan patologis dengan lebih jelas.
* Algoritma pengolahan citra, seperti segmentasi citra, peningkatan kontras, dan teknik morfologi matematika, dapat digunakan untuk meningkatkan kejelasan citra medis. Teknik-teknik ini memungkinkan peningkatan visualisasi detail-detail kecil pada citra, yang sangat penting dalam diagnosis medis.
* Validasi dan Verifikasi: Melakukan validasi dan verifikasi terhadap metode pengolahan sinyal dan citra yang digunakan adalah langkah penting untuk memastikan hasil yang akurat dan dapat diandalkan. Hal ini dapat mencakup pengujian dengan dataset standar, serta verifikasi oleh ahli radiologi atau spesialis medis untuk memastikan bahwa informasi klinis penting tidak hilang selama proses pengolahan.
* Pelatihan dan Pembelajaran Mesin: Penggunaan teknik pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan dapat membantu dalam mengidentifikasi pola-pola tertentu dalam data sinyal dan citra medis yang mungkin tidak terlihat oleh mata manusia. Teknik-teknik ini dapat meningkatkan akurasi diagnosis dan membantu dalam pengambilan keputusan klinis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H