Pendidikan nilai Pancasila tidak hanya menjadi tugas sekolah; keluarga dan masyarakat juga harus terlibat. Sekolah dapat mengadakan workshop atau seminar yang melibatkan orang tua dan anggota masyarakat untuk membahas peran Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dengan cara ini, pemahaman dan dukungan terhadap pengajaran Pancasila dapat diperluas.
6.Pengajaran Berbasis Nilai dan Karakter
 Tidak hanya penting untuk mengajarkan Pancasila sebagai ideologi, tetapi juga penting untuk menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalamnya dalam bentuk karakter. Misalnya, sekolah dapat mengajarkan nilai toleransi, gotong royong, dan keadilan sosial melalui kegiatan sehari-hari seperti kerja bakti atau kegiatan ekstrakurikuler di mana siswa dari berbagai latar belakang bekerja sama
 Kesimpulan
Mengajarkan nilai-nilai Pancasila kepada Generasi Z memerlukan pendekatan yang inovatif dan relevan dengan cara berpikir mereka. Dengan menggunakan teknologi, melibatkan mereka dalam kegiatan interaktif, dan mengaitkan nilai-nilai tersebut dengan masalah kontemporer, diharapkan generasi muda akan lebih memahami dan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari mereka. Ini akan memperkuat identitas bangsa dan menciptakan masyarakat yang lebih toleran dan harmonis.
Referensi
- Rahardjo, S. (2017). *Pendidikan Pancasila: Teori dan Praktik*. Jakarta: Rajawali Press.
- Fathurrahman, A. (2018). "Implementasi Pancasila dalam Pendidikan Karakter". *Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran*, 5(2), 45-56.
- Nugroho, H. (2019). *Pengajaran Pancasila di Era Digital*. Yogyakarta: Penerbit Universitas Negeri Yogyakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H