Mohon tunggu...
Adhi Mulyono
Adhi Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Seni Unik Menghidangkan Pizza

11 September 2017   18:30 Diperbarui: 11 September 2017   18:50 3818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pizza adalah makanan khas asal negri Italia yang populer dan banyak digemari oleh masyarakat dunia, tak terkecuali Indonesia. Makanan berbentuk roti tipis melingkar dengan bertabur keju, beef, tomato, bawang bombai, saos mayonaise, saos tomat, dll ini sangat menggugah selera makan kita, apalagi jika saat perut kita sedang dalam kondisi keroncongan siap melahap makanan apapun yang ada di depan mata. 

Cara kita dalam menghidangkan pizza juga dapat berpengaruh terhadap tampilan hidangan pizza tersebut. Tampilan yang bersih dan menarik dapat menggugah selera makan seseorang untuk segera melahap pizza sampai tuntas. Aroma yang gurih, semerbak bau-bauan yang harum, perpaduan antara bau minyak zaiun, keju, daging sapi, tomat segar, bawang bombai, saus mayonaise, sambal bangkok, jamur, dan paprika ditambah dengan tampilan hidangan yang menarik tentunya akan membangkitkan rasa lapar dan nafsu makan Anda.

Jika kita pergi ke rumah makan, cafe atau restoran yang menjual Pizza sebagai salah satu menunya,  biasanya pizza akan dihidangkan dengan menggunakan sebuah piring. Tidak mungkin pizza langsung dihidangkan dengan ditaruh di meja makan tanpa alas apapun. Beberapa menghidangkan pizza dengan piring keramik, tak jarang juga yang menghidangkan pizza dengan menggunakan piring kayu / piring pizza kayu. 

Adapula yang menyajikan pizza secara tradisional percampuran antara budaya Italia - Eropa Mediterania dan Nusantara dengan menggunakan anyaman bambu dan daun pisang. Semua cara penyajian pizza tersebut menurut kami adalah sama sama menambah kesan nikmat  serta dapat menggugah selera makan kita asal disajikan secara bersih dan rapi.

Berikut kami akan membahas satu persatu cara penyajian pizza yang bisa membangkitkan selera makan kita:

1. Menyajikan Pizza Dengan Piring Keramik

Piring Pizza yang terbuat dari porselin/keramik tergolong lebih aman jika digunakan untuk hidangan panas dan merupakan alat makan tahan panas, dari pada yang terbuat dari plastik, Mengapa?

Kita lihat dari proses pembuatannya, keramik memerlukan proses pembakaran dengan suhu 1500C - 3000C, sehingga bila dikaitkan sebab -- akibat peralatan yang terbuat dari keramik lebih aman saat kita menuangkan hidangan panas ke dalamnya, ataupun saat kita gunakan menghangatkan masakan di dalam microwave. ( sumber )

Oleh karena itu, piring pizza yang terbuat dari keramik ketika dituangi masakan atau bahkan kita masukan dalam microwave, tidak melepaskan residu atau zat kimia yang berbahaya bagi tubuh manusia.

Keindahan dari piring keramik, apalagi jika ditambah dengan hiasan dan ukiran-ukiran dapat menambah seni dan estetika dari piring tersebut, otomatis pizza yang dihidangkanpun akan terlihat semakin mengoda iman kita.

bandung.panduanwisata.id
bandung.panduanwisata.id
2. Menyajikan Pizza Dengan Piring Kayu

Piring Pizza yang terbuat dari kayu tentunya memiliki keunggulan lebih alami, non reaktif, anti karat, anti bakteri, dan ramah lingkungan. Piring Pizza yang terbuat dari kayu juga memiliki keunggulan artistiknya, yaitu corak kayu yang indah dan alami seperti yang terdapat pada corak kayu jati, kayu suren, kayu oak dan kayu karet. ( sumber )

Menghidangkan Pizza panas dengan menggunakan piring kayu akan benar-benar menambah kesan alami dan serasi dengan alam. 

Berikut adalah beberapa foto yang menggambarkan akan keindahan saat menghidangkan pizza dengan menggunakan piring kayu:

www.pictaram.org
www.pictaram.org
3. Menyajikan Pizza Dengan Menggunakan Piring Anyaman Bambu + Daun Pisang

Tentunya Anda sering melihat mengenai santapan tradisional yang disajikan dengan alas daun pisang di tanah air ini. Kesan yang alami dan nyaman sangat terasa saat menghidangkan pizza dengan daun pisang. Makan dengan memakai alas daun pisang juga tidak kalah menarik bila dibanding dengan memakai alas piring kaca, plastik, dan semacamnya. 

Di beberapa negara Asia termasuk juga Indonesia, makan dengan memakai daun pisang sebagai piringnya memanglah telah jadi suatu tradisi. Menghidangkan Pizza dengan menggunakan alas daun pisang patut Anda coba. Terkesan lebih unik dan kreatif. Perpaduan antara budaya Italia dan Nusantara. Selain itu daun pisang juga mengandung banyak senyawa nabati yang disebut polifenol, yaitu epigallocatechin gallate atau EGCG, yang ternyata juga terkandung dalam teh hijau. Polifenol merupakan antioksidan alami yang bisa melawan radikal bebas dan mencegah timbulnya penyakit. Sehingga menghidangkan pizza dalam kondisi panas sangat aman dengan menggunakan daun pisang.

pergikuliner.com
pergikuliner.com
Dalam penyajian pizza hal yang perlu untuk diperhatikan adalah bahan untuk membuat tempat saji tersebut, apakah terbuat dari bahan yang aman dan bebas dari zat-zat beracun atau tidak. Karena pizza yang dihidangkan tentunya dihidangkan saat dalam kondisi pizza masih panas. Jika bahan penghidang yang kita gunakan mengandung zat kimia berbahaya tentunya juga akan membahayakan atau meracuni si pemakan pizza tersebut, karena bahan yang mengandung zat kimia beracun akan mudah bereaksi ketika terkena suhu yang panas, sehigga zat-zat beracun tersebut akan bercampur dengan pizza yang akan kita makan. Menurut team Raion Furniture, bahan penyaji yang aman untuk menghidangkan pizza adalah bahan yang terbuat dari keramik, daun pisang, dan kayu. Terima kasih, semoga dapat menggugah selera makan Anda. :)

SUMBER

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun