"Jika kau pikir pedih tak dapat kau nikmati, percayalah, itu salah." ~Nai
------------------------
Demikianlah embun mengusap lembut dedaunan, bertaut mesra bersenandung di pucuk rerumputan, berwajah muram sebelum hilang melesap ke tanah atau menguap bersama cahaya.
Begitulah ia berlabuh di pesisir kenangan yang meradang, kerinduan yang meronta, menghayati perih luka mengoyak nadi hingga jadi ungu
Kau hanya bisa pasrah kala salah satu telaga di lubuk hatimu mengalir seperti air bah lalu bermuara ke kelopak matamu jadi jelaga.
Dan kau pun meronta sekuat tenaga, membinasakan amarah, menepiskan prasangka, memecahkan ragu, membenamkan jutaan seru.
Hingga, kau pun terbangun di negeri tanpa musim, ada senyap menjeda, ada alur berubah, ada yang terbelah, ada pekat meretas sejarah di awal tahun limabelas.
: jadilah segenggam abu, aku.
------------------------
Kuala Lumpur, Januari 2015
Gambar diunduh dari link http://tichazhalova.blogspot.com/2012/11/putih-abu-abu.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H