Mohon tunggu...
Dhea Anggraini
Dhea Anggraini Mohon Tunggu... Wiraswasta - Suka jalan-jalan

Penulis Pemula

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Tiga Tips Jitu Investasi Reksa Dana

14 Oktober 2019   13:29 Diperbarui: 14 Oktober 2019   13:36 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu prinsip dasar dalam investasi di pasar modal adalah "High Risk High Return". Oleh sebab itu, bagi investor pasar modal yang cenderung ingin aman dan menghindari risiko tinggi (high risk), reksa dana tentu menjadi pilihan.

Apalagi, setelah reksa dana dibeli, investor tinggal duduk manis menunggu kinerja Manajer Investasi (MI) yang mengelola dana yang didepositkan. Investasi reksa dana sudah gampang dan mudah berbekal smartphone di genggaman tangan, seperti IPOTFUND, yang kekinian.

Adapun jenis reksa dana yang bisa dipilih ada mulai dari reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana saham.

Kendati mudah dan gampang, investasi reksa dana perlu memperhatikan tips jitu berikut ini biar hasilnya maksimal:

1. Review per 3-6 bulan

Seiring dengan kemajuan teknologi, investor memang bisa mereview portfolio reksa dana setiap hari, namun hal ini tidak perlu dilakukan. Idealnya, review dilakukan dilakukan per 3-6 bulan. Hal ini penting untuk menjaga konsisten dalam investasi. Bukan tidak mungkin, karena kerap melihat portfolio saat market sedang fluktuatif, godaan dan kepanikan menimpa sehingga mengubah investasi. Investasi dengan jangka waktu tertentu yang sudah ditetapkan pun gampang berubah.

2. Miliki dana darurat
Penting bahwa investor mempersiapkan dana darurat sebelum berinvestasi. Hal ini diperlukan untuk mengerem kepanikan si investor agar tetap sesuai dengan jangka waktu investasinya. Investor yang tidak memiliki dana darurat biasanya gampang panik. Apalagi saat ada kebutuhan mendesak dan mendadak yang harus dipenuhi, seorang investor gampang terbujuk untuk mencairkan reksa dana yang tersimpan. Nah, untuk meminimalkan pencairan sebelum jatuh tempo maka memang perlu dana darurat.

3. Diversifikasi
Ada beberapa jenis reksa dana yang bisa dipilih berdasarkan jangka waktu mulai dari reksa dana pasar uang (kurang dari 1 tahun), reksa dana pendapatan tetap (1-2 tahun), reksa dana campuran (3-5 tahun), dan reksa dana saham (di atas 5 tahun). Pilihan-pilihan ini penting untuk diversifikasi. Diversifikasi biasa dilakukan untuk meminimalkan risiko kerugian.

Kombinasi pilihan reksa dana penting karena saat salah satu reksa dana yang dimiliki cuannya minim atau kecil, bisa ditutupi dengan reksa dana lainnya yang cuannya tinggi. Saat kinerja reksa dana utamanya tidak sesuai harapan, jenis reksa dana lain diharapkan dapat menutupi kekurangan tersebut. Begitulah prinsip dasar diversifikasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun