Mohon tunggu...
Dhea Anggraini
Dhea Anggraini Mohon Tunggu... Wiraswasta - Suka jalan-jalan

Penulis Pemula

Selanjutnya

Tutup

Financial

Tips Mengelola Bonus Tahunan

23 September 2019   11:26 Diperbarui: 23 September 2019   11:47 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak terasa akhir tahun sudah dekat. Rasanya gempita tahun baru masih terngiang, tetapi Desember tinggal beberapa bulan lagi. Sebagai karyawan, akhir tahun atau tahun baru merupakan momen istimewa.

Di akhir tahun atau awal tahun perusahaan tempatnya bekerja biasanya membagikan bonus pada karyawannya. Tak sedikit karyawan yang harap-harap cemas menantikan bonus.

Bonus dibagikan untuk mengapresi dan memotivasi karyawan. Dengan begitu, kebijakan bonus pada dasarnya berbeda-beda di tiap perusahaan. Dengan kata lain, perusahaan satu dengan lainnya berbeda, yang biasanya bergantung pada prestasi dan capaian kerja sebagai tim atau sebagai individu.

Kinerja yang bagus sudah pasti berbanding lurus dengan besaran bonus. Pada dasarnya besaran bonus itu penting, namun sebenarnya lebih penting adalah pengelolaannya.
Bonus gede dengan pengelolaan yang buruk tak jarang dari sisi manfaat tak begitu dirasakan dibanding karyawan yang mendapatkan bonus biasa-biasa saja namun tahu pengelolaannya.

Lalu seperti apa pengelolaan duit bonus yang baik?

1. Berbagi
Ketika mendapatakan bonus, hal penting yang perlu dilakukan adalah berbagi. Makna berbagi adalah syukur. Banyak diyakini kalau berbagi itu mendatangkan rezeki. Berbagi dilakukan oleh banyak orang yang sukses, seperti Bill Gates dan Mark Zuckerberg. Adapun angka berbagi yang umum dilakukan yakni 2,5-10% dari bonus yang diperoleh. Angka fixnya tentu menyesuaikan dengan kondisi dan rencana keuangan yang dimiliki.

2. Bayar Utang
Bosan dengan utang yang terus menguras pendapatan bulanan? Bonus bisa meringankan beban utang tersebut. Idealnya, cicilan utang memang tidak lebih dari 30% dari pendapatan bulanan. Lebih dari itu tentu bakal bikin ngilu keuangan karena pos-pos lain akan terdampak. 

Apalagi kalau sampai 50%, bukan tidak mungkin merasa tercekik utang. Nah, supaya beban utang tidak memberatkan maka uang bonus tahunan ini bisa dipakai untuk membayar atau mengurangi utang biar beban hidup menjadi ringan.

3. Tabungan atau Investasi

Satu pos lain yang tidak boleh dilupakan yakni tabungan atau investasi. Nominal yang bisa dialokasikan untuk investasi atau investasi ini minimal 10% dari bonus. Baik tabungan maupun investasi itu pilihan. 

Kalau duitnya ingin berkembang tentu tak hanya sekadar ditaruh di tabungan, tetapi diinvestasikan pada produk-produk investasi yang saat ini mudah dinikmati semisal reksa dana pasar uang melalui IPOTPAY yang memberikan imbal hasil 7-9%. Investasi di aplikasi tabungan online ini sudah sangat mudah dengan smartphone di genggaman tangan.

4. Keinginan dan Gaya Hidup
Yang namanya bonus baik juga dinikmati dong. Tak ada salahnya menggunakan sisa bonus untuk memanjakan keinginan diri dong atau keluarga. Nah, kalau bicara keinginan tentuk listnya banyak, bisa pingin liburan bersama, nongkrong dan banyak keinginan lainnya. Kuncinya, realistis dengan dana untuk gaya hidup sisa dari bonus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun