Mohon tunggu...
Dhea Anggraini
Dhea Anggraini Mohon Tunggu... Wiraswasta - Suka jalan-jalan

Penulis Pemula

Selanjutnya

Tutup

Financial

Bersemangat Dengar Kata Libur, Tanda Tak Bahagia dengan Kerjaan?

30 Agustus 2019   15:35 Diperbarui: 30 Agustus 2019   15:41 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menikmati Liburan (Foto: blog.airyrooms)

Pemerintah telah mengumumkan jadwal libur nasional dan cuti bersama 2020 mendatang. Total adan 20 libur nasional dan cuti bersama. Jumlah libur nasional ada 16 hari dan cuti bersama ada 4 hari.

Menariknya, dari 20 libur nasional dan cuti bersama tersebut ada 6 hari libur panjang atau long weekend dan 2 kejepi  atau yang biasa disebut dengan harpitnas.

Keenam libur long weekend tersebut, yakni Wafat Isa Al Masih, 10 April yang jatuh pada Jumat, Hari Buruh Internasional, 1 Mei yang jatuh pada Jumat, Hari Lahir Pancasila, 1 Juni yang jatuh pada Senin, Hari Raya Idul Adha, 31 Juli yang jatuh pada Jumat, Hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus yang jatuh pada Senin, dan Hari Raya Natal, 25 Desember yang jatuh pada Jumat.

Sementara itu, 2 hari kejepit pada 2020 mendatang, yakni Hari Raya Waisak 2564, 7 Mei yang jatuh pada Kamis dan Kenaikan Isa Al Masih, 21 Mei yang juga jatuh pada Kamis.

Tak dipungkiri, kebanyakan dari kita yang bekerja akan bersemangat saat mendengar kata libur. Kalau sudah seperti ini, apakah ini tanda-tanda kita tidak bahagia dengan pekerjaan?

Pandangan psikolog menyatakan hal ini otomatis berkesinambungan. Psikolog dari personal Growth, Veronica Adesla menegaskan setiap orang perlu rehat. Liburan, refreshing, atau relaxing perlu seimbanga dengan waktu kerja.

Oleh sebab itu saat mendengar kata libur tidak sedikit dari kita yang bersemangat. Faktanya tidak sedikit orang yang suka libur, bahagia juga tuh dengan pekerjaannya.

Toh sesuka dan sebahagia apa pun dengan pekerjaan, tubuh dan pikiran butuh rehat. Ini manusiawi.

Meski kebanyakan kita bersemangat mendengar kata libur, nyatanya tak semua bisa merealiasikan liburan impiannya. Tak lain dan tak bukan karena terbentur dana. Maklum, liburan impian biasanya membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Biaya liburan impian baik di dalam maupun luar negeri biasanya tak hanya mencakup tiket, tetapi juga akomodasi yang kalau tidak dipersiapkan dengan matang justru akan menjadi liburan yang buruk.

So, untuk liburan impian pada 2020 mendatang, perlu upaya serius untuk menyiapkan dananya agar benar-benar teralisasi. Salah satu cara menyiapkan duitnya yakni dengan menyisihkannya secara teratur dan disiplin dari pemasukan atau gaji bulanan untuk ditabung.

Namun tak hanya sekadar ditabung ala kadarnya dengan bunga yang kecil, tetapi perlu dikembangkan secara cerdas di instrumen investasi yang memberikan imbal hasil di atas bunga tabungan konvensional dan deposito.

Apalagi saat ini instrumen investasi seperti reksa dana pasar uang yang memberikan imbal hasil 7-9% per tahun mudah dinikmati dengan smartphone di genggaman tangan semisal lewat aplikasi IPOTPAY.

Reksa dana pasar uang memudahkan siapa pun yang bersemangat saat mendengar kata libur dan benar-benar merealiasasikan liburan impiannya pada 2020 mendatang alias tidak sekadar wacana atau keinginan semata. Dengan teratur dan disiplin menyiapkan dananya, liburan impian menjadi nyata pada 2020 mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun