Pemerintah telah mengumumkan jadwal libur nasional dan cuti bersama 2020 mendatang. Total adan 20 libur nasional dan cuti bersama. Jumlah libur nasional ada 16 hari dan cuti bersama ada 4 hari.
Menariknya, dari 20 libur nasional dan cuti bersama tersebut ada 6 hari libur panjang atau long weekend dan 2 kejepi  atau yang biasa disebut dengan harpitnas.
Keenam libur long weekend tersebut, yakni Wafat Isa Al Masih, 10 April yang jatuh pada Jumat, Hari Buruh Internasional, 1 Mei yang jatuh pada Jumat, Hari Lahir Pancasila, 1 Juni yang jatuh pada Senin, Hari Raya Idul Adha, 31 Juli yang jatuh pada Jumat, Hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus yang jatuh pada Senin, dan Hari Raya Natal, 25 Desember yang jatuh pada Jumat.
Sementara itu, 2 hari kejepit pada 2020 mendatang, yakni Hari Raya Waisak 2564, 7 Mei yang jatuh pada Kamis dan Kenaikan Isa Al Masih, 21 Mei yang juga jatuh pada Kamis.
Tak dipungkiri, kebanyakan dari kita yang bekerja akan bersemangat saat mendengar kata libur. Kalau sudah seperti ini, apakah ini tanda-tanda kita tidak bahagia dengan pekerjaan?
Pandangan psikolog menyatakan hal ini otomatis berkesinambungan. Psikolog dari personal Growth, Veronica Adesla menegaskan setiap orang perlu rehat. Liburan, refreshing, atau relaxing perlu seimbanga dengan waktu kerja.
Oleh sebab itu saat mendengar kata libur tidak sedikit dari kita yang bersemangat. Faktanya tidak sedikit orang yang suka libur, bahagia juga tuh dengan pekerjaannya.
Toh sesuka dan sebahagia apa pun dengan pekerjaan, tubuh dan pikiran butuh rehat. Ini manusiawi.
Meski kebanyakan kita bersemangat mendengar kata libur, nyatanya tak semua bisa merealiasikan liburan impiannya. Tak lain dan tak bukan karena terbentur dana. Maklum, liburan impian biasanya membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Biaya liburan impian baik di dalam maupun luar negeri biasanya tak hanya mencakup tiket, tetapi juga akomodasi yang kalau tidak dipersiapkan dengan matang justru akan menjadi liburan yang buruk.