Mohon tunggu...
Dhea Anggraini
Dhea Anggraini Mohon Tunggu... Wiraswasta - Suka jalan-jalan

Penulis Pemula

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mau "Salam Tempel" Saat Lebaran? Perhatikan Hal Ini

27 Mei 2019   11:28 Diperbarui: 27 Mei 2019   11:29 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Uang THR dan gaji bulanan sudah di tangan. Akankah kamu bagi-bagi uang pada ponakan dan anak-anak kecil tahun ini? Memberikan uang Lebaran yang kerap disebut dengan angpau atau "salam tempel" telah mentradisi di Indonesia saat Idul Fitri tiba.

Salam tempel menjadikan acara kumpul-kumpul keluarga terasa lebih hangat dan meriah. Biasanya, uang angpau ini diberikan pada hari pertama setelah momen sungkem.

Anak-anak kecil yang menerima angpau ini biasanya mereka yang memiliki hubungan kekerabatan, saudara jauh, hingga tetangga dekat.

Tapi, sudah tahukan pecahan rupiah yang pantas diberikan pada mereka? Masih bingung menentukan nominalnya?

Usia bisa menjadi ukuran untuk besaran uang yang akan diberikan. Mereka yang masih kecil tentunya berhak untuk uang dengan jumlah kecil, sementara yang sudah gede berhak untuk uang dengan jumlah lebih besar.

Pembedaan jumlah uang ini tentu terkait dengan tanggungjawab, dimana mereka yang masih kecil biasanya belum mampu bertanggungjawab penuh dengan uang yang diterima. Apalagi, bagi sejumlah anak jumlah lembaran yang diterima kadang lebih penting dibanding nominalnya.

Selain soal tanggung jawab, biasanya juga terkait dengan dekat tidaknya hubungan kekerabatan. Kedekatan kekerabatan biasanya menentukan nominal duit.

Berbicara soal nominal ideal uang yang bisa dibagikan, tolok ukur yang bisa dipakai, yakni tingkat sekolah anak yang bersangkutan. Anak-anak yang masih SD hingga SMA biasanya di kisaran Rp.10 ribu hingga Rp.50 ribu. Sementara itu bagi yang sudah kuliah, minimal Rp.50 ribu layak untuk uang lebaran mereka.

Namun jika bosen tiap tahun memberikannya dalam bentuk uang, tak ada salahnya sedikit berkreasi. Kamu bisa menggantinya dengan barang sebagai hadiah. Barang-barang yang layak diberikan saat Idul Fitri bisa berupa alat ibadah seperti tasbih yang lucu atau unik atau bisa juga berupa paket makanan kecil seperti coklat. Namun tanpa mengurangi makna Idul Fitri, hadiah pengganti uang bisa berupa barang atau alat sekolah.

Selain pada sepupu dan anak-anak kecil, ada kalanya momen Idul Fitri menjadi saat untuk membahagiakan orangtua, paman, bibi, dan kerabat dekat yang sudah lanjut usia dan secara ekonomi butuh dukungan dengan anggapan positif sebagai cara membalas kebaikan mereka selama ini.

Namun di luar kesibukan mengalokasikan uang untuk salam tempel Idul Fitri, jangan diabaikan alokasi-alokasi penting lainnya, mulai dari kebutuhan Idul Fitri mulai dari kue, minuman, makanan, uang mudik, bayar tagihan, dan tentu saja tabungan atau investasi.

Poin yang terakhir ini kadang diabaikan begitu saja. Padahal, poin ini penting untuk tetap menjaga kesehatan keuangan selama dan sesudah Idul Fitri. Tabungan yang biasanya mencapai 20-30% dari gaji bulanan+THR penting untuk jaga-jaga keuangan di masa depan dan bisa jadi senjata ampuh untuk mengatasi bokek habis Lebaran.

Tabungan atau investasi modern yang lebih menguntungkan kini sudah sangat mudah dinikmati karena sudah serba digital, semisal melalui IPOTPAY keluaran PT Indo Premier Sekuritas yang menawarkan tabungan modern dengan imbal hasil 7-9% pertahun alias lebih tinggi ketimbang bunga tabungan dan deposito.

Tabungan online berbasis aplikasi yang sudah terdaftar dan diawasi OJK ini sangat likuid dalam pencairan sehingga memudahkan untuk tetap sehat keuangan usai Idul Fitri. 

So, jika sudah berkomitmen untuk melakukan salam tempel pada tahun ini, saatnya untuk tukar pecahan rupiah sesuai kebutuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun