Mohon tunggu...
Dhea Anggraini
Dhea Anggraini Mohon Tunggu... Wiraswasta - Suka jalan-jalan

Penulis Pemula

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Tips Mengelola Uang Makan Siang Saat Masa Puasa

15 Mei 2019   11:09 Diperbarui: 15 Mei 2019   11:25 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama masa puasa kita tidak makan dan minum pada siang hari. Artinya, uang makan siang aman. Ngomong-ngomong soal uang makan siang ini. Selain bisa diamalkan pada mereka yang membutuhkan, sebenarnya juga bisa dikembangkan sesuai dengan prinsip dalam Islam.

Salah satu cara mengembangkan uang dari jatah makan siang yang tidak digunakan, yakni melalui investasi yang syariah. Investasi di produk syariah tentunya lumayan dibanding hanya dihabiskan untuk memenuhi ajakan bukber yang tidak ada habisnya.

Mari kita coba kalkulasi dana yang terkumpul selama 20 hari kerja selama masa puasa 2019 dan gunakan instrumen investasi apa saja yang cocok untuk dana ini.

Uang yang biasa dialokasikan untuk makan siang memang berbeda-beda. Pengeluaran sekali makan siang berkisar dari 15.000 hingga 100.000. Makan siang ukuran warteg (warung tegal) katakanlah 15.000 hingga 20.000. Jika dikalikan dengan 20 hari kerja maka dana yang terkumpul 300.000 hingga 400.000.

Sementara itu kalau makan siangnya di kafe atau restoran, duit yang dikeluarkan dari dompet 50.000-100.000. Jika dikalikan dengan 20 hari kerja maka dana yang terkumpul 1.000.000 hingga 2.000.000.

Lalu bagaimana cara mengembangkan tersebut? Kalau hanya sekadar menyimpannya dalam tabungan konvensional, tentunya bukannya tumbuh, melainkan makin susut. Bunga tabungan konvensional yang tergolong kecil justru bakal susut karena biaya administrasi dan potongan ini-itu.

Beda halnya, jika dana tersebut dialokasikan ke investasi modern, semisal IPOTFUND dari PT IndoPremier Sekuiritas, yang memberikan imbal hasi (return) tinggi di atas bunga  tabungan konvensional atau deposito.

IPOTFUND sebagai supermarket reksa dana online di Indonesia menawarkan imbal hasil (return) di atas deposito. Platform investasi ini dilengkapi dashboard online yang memberikan nasabah akses total dalam memantau perkembangan investasi reksa dananya. Dengan demikian, transparansi dalam memantau profit, biaya, dan risiko pun tak perlu dipertanyakan lagi.

Di  platform ini tersedia 231 reksa dana dari 37 Manajer Investasi. Sementara itu, reksa dana syariah yang bisa dinikmati di IPOTFUND ada 40 jenis.

Dengan menyimak List Reksa Dana Syariah di IPOTFUND, produk reksa dana syariah terbaik dalam satu (1) tahun terakhir per 14 Mei 2019, yakni TRIM Syariah Saham yang memberikan return 6.92 persen.

Return ini tentunya lebih besar jika dibandingkan hanya disimpan di produk tabungan biasa atau deposito yang masih dipotong pajak, sementara reksa dana ini bebas pajak.

Meski begitu, perlu dicatat bahwa imbal hasil di atas merupakan asumsi. Bisa jadi nilai imbal hasil yang akan diperoleh bisa lebih besar lagi atau lebih kecil tergantung kondisi pasar modal Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun