Mohon tunggu...
Dhea Anggraini
Dhea Anggraini Mohon Tunggu... Wiraswasta - Suka jalan-jalan

Penulis Pemula

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mengenal Detail Apa Itu Reksa Dana Pasar Uang

11 April 2019   11:24 Diperbarui: 11 April 2019   11:32 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Reksa dana adalah salah satu alternatif investasi bagi para investor pemula, terutama bagi investor yang tidak mempunyai banyak waktu serta keahlian untuk menghitung risiko atas investasi yang dilakukan.

Reksa dana sendiri berasal dari kata reksa dan dana. Reksa artinya memelihara dan dana berarti uang. Desmont Wira dalam bukunya "Memulai Investasi Saham" menuliskan reksa dana boleh diartikan sebagai uang yang dipelihara bersama untuk suatu kepentingan yang sama.

Reksa dana menghimpun dana dari masyarakat dan kemudian dana tersebut dikelola oleh para manager investasi (fund manager).

Investasi reksa dana ini cocok untuk investor pemula karena setelah kita membeli reksa dana, investor tinggal duduk manis dan menunggu hasil kinerja manajer investasi yang mengelola reksa dana.

Adapun 4 jenis reksa dana yang umum dikenal, yakni reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana saham. Kali ini mari kita bahas reksa dana pasar uang (mutual fund).

Dibandingkan dengan jenis reksa dana lainnya, reksa dana pasar uang memiliki risiko yang paling kecil. Oleh sebab itu, seiring dengan risikonya yang kecil, imbal hasil yang diberikan juga lebih kecil dibandingkan dengan jenis reksa dana lainnya, namun tetap menarik karena kisaran imbal hasilnya 1-2% di atas bunga deposito bank.

Dengan tingkat risiko kecil, reksa dana ini tentunya sangat cocok untuk investor konvensional yang baru ingin memulai investasi di pasar modal.

Senyatanya, walaupun imbal hasil yang diberikan relatif rendah, namun relatif stabil.  Kestabilan hasil investasi itu penting karena mendatangkan ketenangan secara psikologis bagi investor. Investor pun nyaman.

Karena imbal hasilnya stabil itulah, tak mengherankan reksa dana pasar uang ini kerap digunakan para investor retail maupun institusi sebagai alat cash management atau tempat parkir uang jangka pendek pengganti giro dan deposito. Dengan kata lain, reksa dana ini sangat likuid.

Tak hanya likuid, reksa dana pasar uang ini juga sangat fleksibel. Investor bisa berinvestasi dan menarik dananya kapan pun dan dimana pun. Apalagi, saat ini investasi reksa dana sudah serba online dengan gadget di genggaman tangan.

Menariknya lagi, imbal hasil reksa dana pasar uang ini bisa dengan cepat dicairkan, yakni dalam kurun waktu T+1, semisal MNC Dana Lancar dari MNC Asset Management melalui aplikasi IPOTPAY. Dengan pencairan yang cepat ini, investor tak  perlu lama menunggu. Hanya dalam kurun waktu T+1 dana sudah ada di rekening bank milik investor.

Secara lebih rinci berikut ini keuntungan reksa dana pasar uang:

1.    Indikasi imbal hasil yang optimal dibandingkan dengan tabungan konvensional dan deposito.
2.    Imbal hasil dari reksa dana bukan merupakan objek pajak.
3.    Investasi reksa dana pasar uang bebas biaya administrasi bulanan.
4.    Reksa dana pasar uang dapat dicarikan kapan pun dengan proses pencairan hanya 1 hari kerja (T+1).
5.    Investasi sangat terjangkau mulai dari Rp 100.000,-  tanpa ada biaya pembelian maupun biaya penjualan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun