SEMARANG - Memilih saham yang akan mendatangkan cuan itu gampang-gampang susah. Oleh sebab itu,  skill (ketrampilan) ini perlu diupdate dengan pengetahuan baru.Â
Berlatar belakang ingin mendongkrak cuan, sejumlah investor di Semarang mengikuti training analisis fundamental dan IPOT ATM di Galery IPOT Semarang, Sabtu, 24 November 2018 lalu.
Senior Marketing Officer PT Indo Premier Sekuritas, IPOT Semarang, Fredy W Santoso menegaskan tujuan dari training analisis fundamental yakni agar investor mengerti istilah-istilah yang ada dalam laporan keuangan suatu perusahaan.
"Dengan begitu pengetahuan ini membantu mereka menentukan saham mana yang baik untuk investasi dan menentukan harga wajar suatu saham," tandasnya.
Secara garis besar, imbuhnya, tujuan analisis fundamental memang membantu para investor membuat keputusan yang tepat sebelum membeli saham suatu perusahaan.
Ia menerangkan, analisis fundamental pada dasarnya memperhitungkan berbagai faktor, seperti kinerja perusahaan, analisis persaingan usaha, analisis industri, analisis ekonomi dan pasar makro-mikro.
"Analisis semacam ini diperlukan untuk tahu persis apakah perusahaan yang sahamnya hendak dibeli termasuk perusahaan yang sehat."
"Jika harga saham perusahaan yang diincar sedang murah dan saham tersebut diyakini memiliki prospek bagus maka ini menjadi timing atau waktu yang tepat untuk membelinya," tandasnya.
Sementara itu, training IPOT ATM dimaksudkan agar peserta mahir memanfaatkan kelebihan fitur-fitur yang ada di produk  IPOTSTOCK milik IndoPremier dalam bertransaksi saham, salah satunya dalam memaksimalkan penggunaan IPOT ATM.
"Dengan IPOT ATM kita dapat bertransaksi saham dengan kondisi yang kita inginkan baik secara simple, breaking, reversal, volume market dan multi event."
IPOT ATM merupakan salah satu fitur automatic execution tatkala kondisi yang diinginkan terpenuhi di market. IPOT ATM dapat digunakan untuk membatasi kerugian (stop loss), mengambil posisi keuntungan (profit taking), membeli saham ketika mengalami kenaikan atau pembalikan arah dari downtrend (bottom reversal) dan menjual saham ketika mengalami pembalikan arah dari uptrend (top reversal).