Desa Baja Kuning, memiliki keindahan alam yang menakjubkan dan kehidupan sederhana warganya. Namun, seperti banyak desa lain di Indonesia, Baja Kuning menghadapi tantangan serius terkait stunting dan kemiskinan ekstrem. Baru-baru ini, mahasiswa KKN 154 dari UINSU Medan mengadakan kegiatan sosialisasi di desa ini dengan fokus pada pencegahan kedua isu krusial tersebut.
1. Pencegahan Stunting: Mencegah sejak Dini
Stunting adalah kondisi yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis pada masa awal kehidupan anak, yang dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan mereka secara signifikan. Untuk mencegah stunting, mahasiswa KKN menyelenggarakan berbagai sesi pelatihan dan workshop bagi orang tua dan keluarga di Desa Baja Kuning.Â
Dalam sosialisasi ini, mereka memperkenalkan pentingnya pola makan sehat dan seimbang, serta cara-cara sederhana untuk memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup. Mahasiswa juga mengedukasi masyarakat tentang menu-menu bergizi yang bisa disiapkan dengan bahan lokal yang ada di desa.Â
2. Pencegahan Kemiskinan Ekstrem: Membangun Kesejahteraan Berkelanjutan
Kemiskinan ekstrem di Desa Baja Kuning tidak hanya terkait dengan kekurangan ekonomi tetapi juga dengan akses terbatas terhadap pendidikan dan infrastruktur. Mahasiswa KKN melakukan sosialisasi tentang strategi pencegahan kemiskinan dengan memfokuskan pada peningkatan keterampilan dan pengetahuan.
Dalam kegiatan ini, mereka akan mengadakan pelatihan keterampilan seperti kerajinan tangan dan usaha kecil yang dapat dijalankan oleh masyarakat. Mereka juga memberikan penyuluhan tentang pengelolaan keuangan yang bijaksana dan cara-cara untuk mengelola sumber daya secara efektif. Tujuannya adalah untuk mendorong masyarakat agar bisa meningkatkan taraf hidup mereka dan mengurangi ketergantungan pada bantuan luar.
Kegiatan sosialisasi mahasiswa KKN di Desa Baja Kuning berfokus pada pencegahan stunting dan kemiskinan ekstrem sebagai langkah awal untuk mengatasi tantangan-tantangan ini. Melalui pendidikan dan pelatihan, mereka membantu masyarakat desa memahami cara-cara efektif untuk mencegah kedua isu tersebut.Â
Dengan kerjasama yang baik antara mahasiswa, masyarakat, dan lembaga terkait, diharapkan Desa Baja Kuning dapat membangun fondasi yang kuat untuk kesehatan dan kesejahteraan yang lebih baik di masa depan. Semoga inisiatif ini menjadi contoh inspiratif bagi desa-desa lain dalam upaya pencegahan dan perbaikan kualitas hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya