Benci...
Betapa besar rasa tidak sukaku terhadapmu
Entah bagaimana kisahnya diriku bisa membencimu
Nestapa rasanya jika wajahmu terbayang dalam ingatanku
Cukup, aku sangat benci dirimu; sifatmu, sikapmu, bahkan mendengar namamu
Itu membuat diriku sangat-sangat ingin menghindar darimu, tetapi entah mengapa kamu selalu ada di pikiranku?
---
Cinta...
Cukup kamu yang menghantui pikiranku dengan senyuman manismu
Indahnya sikapmu membuat diriku terus terbayang wajahmu
Nestapa itu hilang tersapu oleh senyuman manismuÂ
Tanpa sadar, aku sangat mencintaimu
Atas nama cinta, aku cinta padamu
---
Betapa besar rasa tidak sukaku terhadapmu
Cukup kamu yang menghantui pikiranku dengan senyuman manismu
Entah bagaimana kisahnya diriku bisa membencimu
Indahnya sikapmu membuat diriku terus terbayang wajahmu
Nestapa rasanya jika wajahmu terbayang dalam ingatanku
Nestapa itu hilang tersapu oleh senyuman manismu
Cukup, aku sangat benci dirimu; sifatmu, sikapmu, bahkan mendengar namamu
Tanpa sadar, aku sangat mencintaimu
Itu membuat diriku sangat-sangat ingin menghindar darimu, tetapi entah mengapa kamu selalu ada di pikiranku?
Atas nama cinta, aku cinta padamu
===
Jurang Benci dan Cinta itu hanya terpaut satu jengkal, mungkin hari ini kamu membenci seseorang atau sesuatu. Namun, pada akhirnya rasa benci yang menggebu-gebu justru membuat dirimu tercebur ke dalam jurang yang bernama jurang cinta.
Baca juga Cerpen: Jurang Benci dan Cinta
Puisi ciptaan: R. Muhammad (2021)
Dilarang menyebarluaskan, mengambil sebagian/seluruhnya, dan memperjualbelikan karya ini tanpa seizin penulis.
Boleh digunakan untuk sarana pembelajaran dengan catatan harus ditulis penciptanya.
Dasar hukum:Â
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H