Mohon tunggu...
Rendra Siswoyo
Rendra Siswoyo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

bercita-cita menjadi seorang kepala sekolah terinovatif, inspiratif, terkreatif.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Joy Flight Pemikiran Hari 1 (Atheism)

20 Juni 2012   03:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:46 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Bila bersikeras menjadikan metode ilmiah sebagai asas dalam berpikir maka sampai kapan pun dia tidak akan percaya keberadaan Tuhan. Karena metode berpikir ilmiah dalam menyimpulkan tentang keberadaan sesuatu, hakekat seseuatu dan sifat sesuatu senantiasa bersifat relatif. Apalagi metode ini hanyalah metode cabang dari rasional untuk memahami lebih jauh sifat sesuatu. Untuk contohnya bisa merujuk kembali bagaimana teman (tunarungu) saya bila menggunakan metode ilmiah tentu akan mengatakan Voice of The Gap.

FINITE DAN INFINITE

Lalu  apa bukti untuk mengetahui bahwa Tuhan itu ada?

Bukti adanya Tuhan terdapat pada setiap benda. Setiap benda pasti bersifat terbatas. Dan setiap yang terbatas tidak mungkin Maha awal atau tidak berawal dan berahir. Setiap yang terbatas pasti berawal dan berahir.

Bukti keterbatasan pada setiap benda/ materi diantaranya adalah


  1. Setiap materi membutuhkan materi yang lain
  2. Setiap materi diatur dan diprogram atas takaran dan kadar tertentu oleh selain materi.


Pada point pertama saya pikir anda sudah jelas.

Pada point yang kedua ini  saya analogikan pada robot follow line. Bahwa robot mengikuti garis karena adanya sensor. Tentu sensor program tersebut bukan berasal dari robot itu sendiri melainkan berasal dari yang lain. Yakni programer.

Begitu pula dengan materi. Pada materi terdapat program-program yang mengatur dirinya. Bagiamana agar air tidak serta merta menjadi es pada suhu berapapun, agar bumi tidak serta merta bertamasya ke orbit yang lain. Semua materi dipaksa untuk mengikuti aturan. Jika materi itu tidak terbatas tentu dia akan berbuat dengan kehendak dirinya.

Anda tidak perlu menggunakan metode ilmiah saat berpikir tentang Tuhan. Tak usahlah membawa mikroskop untuk melihat aturan atau kadar tertentu yang memaksa Atom. Tak perlu terlalu jauh mengetahui gaya nuklir kuat yang terdapat dalam inti atom dimana Intensitas gaya ini telah diatur secara spesifik agar proton dan netron tetap berjarak tertentu. Bila gaya ini sedikit saja lebih kuat, maka proton dan netron akan saling bertabrakan. Bila gaya ini sedikit saja lebih lemah, mereka akan saling menjauh. Begitu pula dengan gaya nuklir lemah, dan gaya elektromaknetik pada atom, juga tak usah semua orang dan tak usah segitunya agar mengetahui keterbatasan materi.

Tak usahlah menggunakan metode ilmiah pada setiap materi untuk menyimpulkan bahwa materi itu terbatas dan ada aturan tertentu yang menguasai materi. Tak usah.

Bukankah sudah ada dihadapan kita atom-atom yang diperbesar? Diperbesar hingga perbesaran itu tampak. Matahari, planet, pohon, udara, air, api dan perbesaran-perbesaran atom lainnya. Cukuplah mengamati kumpulan atom yang besar itu. Toh inti atom juga sama dengan planet yang mengelilingi matahari. Juga ada gaya gravitasi yang mengharuskan semuanya berjalan pada orbitnya. Dan nikmatilah perbesaran atom yang tampak harmoni dan seimbang satu dengan yang lainnya. Setiap yang anda amati memiliki keteraturan dan aturan yang memaksa alam. Asal anda tahu bahwa orang-orang terdahulu yang beriman dengan kuat dapat kita benarkan dan tidak kontradiksi sama sekali dengan pertumbuhan pengetahuan tentang alam makro dan alam mikro. Karena sejatinya sama saja keadaannya, Cuma perbedaan pada perbesaraan ukuran saja. Karena yang makro itu kumpulan yang mikro.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun