Mohon tunggu...
Rainata Elianda Pramudya
Rainata Elianda Pramudya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Pelajar

hobi traveling

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Pengaruh Strict Parents terhadap Anak Remaja

31 Desember 2022   20:14 Diperbarui: 31 Desember 2022   20:24 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melatih kesabaran sementara itu, seperti yang dijelaskan Nonim (Apriastuti, 2013, hlm. 5), memiliki efek negatif berikut pada keterampilan sosial awal anak:
1. Pemalu
2. Tenang
3.Tertutup
4. Tidak berinisiatif Akan menikmati tantangan Gugup

5. Menarik diri dari lingkungan Pola asuh otoriter dapat berakibat positif karena orang tua diinginkan bisa menetapkan tata tertib yang jelas yang disesuaikan dengan keperluan anaknya. Misalnya, pola asuh otoriter dapat mengajarkan anak untuk bermoral, santun, disiplin, dan patuh pada aturan.

Upaya Mengatasi Strict Parents

Rasa hormat seorang anak kepada orang tua dan yang lainnya, keakraban akan tata tertib, kemampuan untuk menumbuhkan kesabaran, meningkatkan disiplin, dan meningkatkan kesopanan saat berkomunikasi pada orang tua atau orang dewasa lainnya adalah hasil dari penerapan gaya pengasuhan otoriter yang tepat. Bagi anak-anak, berikut cara menghadapi orangtua yang keras tanpa menimbulkan efek buruk.

1. Jadilah optimis. Pikiran negatif dapat muncul dari kritik keras dan sikap dingin dari orang tua yang tegas. Alhasil, cobalah bersikap positif dengan berkonsentrasi pada aspek positif kehidupan, menemukan kegembiraan dalam hal-hal kecil, dan menerima bahwa banyak kejadian berada di luar kendali Anda.

2. Mengenali kekurangan orang tua dan diri sendiri Penerimaan diri adalah kemampuan untuk menghargai semua aspek diri tanpa syarat. Keyakinan Anda tidak akan dirugikan oleh orang tua Anda yang tegas. Kepercayaan dapat diperkuat dengan menerima diri sendiri. Ada kekurangan pada orang tuamu. Mereka terkadang membuat kesalahan juga. Pahami hal ini dan cari cara untuk mengakui dan memikirkan diri sendiri. Bahkan jika orang tua Anda tidak menyukainya, berbanggalah dengan prestasi Anda.

3. Berkomunikasi dengan teman atau orang yang dipercaya Ekspresikan perasaan Anda kepada mereka. Diskusikan kesulitan yang ditimbulkan oleh orang tua yang tegas, diskusikan kegagalan dengan orang tua, dan ungkapkan rasa malu. Untuk berbagi perasaan dengan orang lain dan mengungkapkannya, komunikasi sangat penting. Jika kita berbagi pemikiran dan perasaan kita dengan orang yang paling kita percayai, komunikasi juga dapat membantu kita membangun hubungan yang

lebih kuat dengan mereka. Berbicara dapat membantu mengurangi kecemasan yang disebabkan oleh tindakan orang tua yang tegas. Karena amukan emosi tidak menumpuk di dalam, metode ini bisa melegakan. Ingatlah selalu bahwa berbicara tentang perasaan bukanlah tanda kelemahan. Bersikap terbuka, jujur, dan menerima agar komunikasi berjalan lancar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun