Demam Korea atau Korean Wave mulai masuk ke Indonesia pada tahun 2000-an.
Korean Wave adalah istilah yang menggambarkan penyebaran budaya populer Korea Selatan, seperti musik, film, drama, animasi, game, fashion, makanan, dan kebudayaan tradisional.
Beberapa drama Korea yang tayang di televisi nasional, seperti Autumn in My Heart, Winter Sonata, Full House, Princess Hours, dan Boys Before Flowers menjadi awal mula masyarakat Indonesia mengenal drama Korea.
Menurut Pakar Kajian Sinema Universitas Airlangga (Unair), Igak Satria Wibawa, tren drama Korea yang sedang menjamur di Indonesia menyebabkan drama Korea banyak digemari remaja Indonesia, khususnya anak perempuan generasi Z (gen-Z).
Untuk mengetahui alasan gen-Z lebih memilih menonton drama Korea, diajukan 3 pertanyaan kepada responden.
Pertanyaan pertama, "Mulai kapan tertarik nonton drakor?"
Kelima responden menjawab seragam bahwa mereka tertarik menonton drama Korea sejak dibangku smp.
"Untuk menonton drakor sendiri pertama kali saat smp kelas 1 karena ajakan teman," kata Nayla. Bella juga mengatakan bahwa ia tertarik nonton drakor sejak kelas 8 smp, " Mulai kelas 8 smp, itu juga gara-gara diracunin temen."
Pertanyaan kedua, "Apa alasan Kamu nonton drakor sampai sekarang ini?"
Sebagian besar mengatakan bahwa menonton drama Korea adalah bentuk healing paling mudah ditengah stress karena tugas kuliah dan penyemangat (moodbooster) setelah merasa penat dari kegiatan sehari-hari.
"Buatku ngedrakor tuh cara healing yg paling gampang sih. Ditengah tumpukan tugas dan deadline, aku nyempetin di free time aku buat nonton sambil makan atau mungkin sambil nyemil. I mean di aku kayak recharge energi bgt sih, ngga salah kan ya kasih waktu buat diri sendiri biar tetep waras? WKKWKWKWK," kata Eka.