Mohon tunggu...
Kiryuu
Kiryuu Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar esema

Suka anime

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Misi Penyelamatan

22 Januari 2024   21:43 Diperbarui: 22 Januari 2024   21:45 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Udara yang sejuk kurasakan pagi ini saat aku akan berangkat ke sekolah. Hari yang indah, seindah harapanku untuk menuntut ilmu.

Namun, sepertinya ada keanehan yang terjadi. “Firasatku sih begitu,” gumamku.

Seperti biasanya, aku berangkat dengan berjalan kaki, karena rumahku tidak terlalu jauh dari sekolah. Kira-kira hanya sekitar satu kilometer saja.

Kulihat jam tanganku, menunjukkan waktu pukul 06.20 dan aku sudah sampai di gerbang sekolah.

Kulihat ada guruku yang telah siap menyambut siswa. Senyum ramah guruku selalu terlihat saat ada siswa yang datang dan menyapa mereka. Tak lupa aku pun juga menundukkan badan sambil menyapa, “Assalamualaikum Pak.”
 
Setelah itu, aku menuju ke kelas dan ternyata sudah ada beberapa siswa yang sedang berbincang di sudut kelas. Saat sampai di tempat duduk kemudian aku buka tasku.

“Ya ampun, ternyata aku tadi lupa membawa buku pelajaran untuk hari ini. HP juga tidak aku bawa, bagaimana ini,” gumamku dalam hati.

Padahal hari ini ada tugas yang harus aku kumpulkan.  
Tadinya aku berniat untuk mengambilnya kembali tetapi, aku mengurungkan niat itu karena sudah terdengar bel masuk kelas.

Dengan berat hati harus ku pasrahkan diriku dihukum Pak Kai, guru yang mengajar pada hari ini.

Kita menunggu Pak Kai tetapi ia ta kunjung datang sampai jam menunjukan pukul 07.30

Akhirnya aku memutuskan untuk mencari Pak Kai. Tidak lupa aku menawarkan teman satu kelas untuk mencarinya Bersama.
 
“Teman teman apakah ada yang mau ikut mencari Pak Kai Bersamaku,” ajakku. “Ngapain dicari kan enak ada jamkos,” bantah Julian. Semua teman kelas pun setuju pada Julian, akhirnya ku putuskan untuk mencari Pak Kai sendirian.

Saat aku keluar kelas hawanya terasa berbeda. “Hawa di sini sepi sekali padahal biasanya ramai anak berkeliaran,” ucapku.
Aku pun melanjutkan perjalanan ke ruang guru. Selama perjalanan ke ruang guru semua kelas terlihat kosong, tidak ada siswa maupun gurunya. Aku pun mengabaikankan keanehan ini dan bergegas ke ruang guru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun