Mohon tunggu...
Ryhn hurilaini
Ryhn hurilaini Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger

Follow me on instagram @ryhnhrll

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hakikat Pendidik

16 April 2020   15:42 Diperbarui: 16 April 2020   15:44 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hakikat Pendidik

Seperti yang kita ketahui, pendidik ialah seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan dan pengalaman, yang biasa kita kenal dengan sebutan guru, yang mana seorang pendidik tersebut akan mentransfer ilmu pengetahuannya kepada peserta didiknya melalui proses belajar mengajar.

Selain itu, seorang pendidik juga memegang tanggung jawab yang besar setelah orang tua yaitu memberikan pengaruh positif dan dapat menghasilkan peserta didik yang bermutu, berkarakter dan bermoral yang baik.

Pada hakikatnya nya seorang pendidik yang benar-benar melakukan kewajibannya  sebagai seorang pendidik, pasti akan menghasilkan generasi yang unggul dan berakhlak mulia. Karena itu semua dihasilkan dari polesan perjuangan seorang pendidik. Yang dengan sabar, ikhlas dan tanpa pamrih dalam melaksanakan semua kewajibannya sebagai pendidik.

Pendidik merupakan sosok yang selalu menjadi panutan atau yang identik dengan sebutan "digugu dan ditiru". Mengapa demikian ? karena ketika di sekolah seorang pendidiklah yang menjadi sorotan atau panutan bagi para peserta didiknya dan ketika di lingkungan masyarakat pun seorang pendidik ini menjadi rujukan mereka, entah itu dalam pemikiran, ucapan, dan dalam berperilaku. Maka dari itu seorang pendidik harus bersikap, berperilaku yang baik. Dalam artian, pendidik harus bisa membatasi bagaimana seorang pendidik berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya.

Dengan menerapkan sebagaimana yang harus dilakukan oleh seorang pendidik maka dapat merubah pandangan masyarakat untuk tidak memandang rendah profesi pendidik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun