Mohon tunggu...
Raihan Otman Marolop
Raihan Otman Marolop Mohon Tunggu... Lainnya - Sastra, Opini

Seorang mahasiswa. Menulis apa saja untuk mengeluarkan penat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Mahasiswa Memilih Pemimpinnya (BEM, BEM Fakultas, DPM)

8 Februari 2024   17:27 Diperbarui: 8 Februari 2024   17:33 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai mahasiswa, penting untuk mengetahui siapa yang akan memimpin dan bagaimana pemimpin tersebut dapat membangun dan bergerak. Pengetahuan tersebut adalah modal dalam menentukan ke arah mana kehidupan dan pemenuhan kepentingan mahasiswa secara individu maupun kolektif.

Kemampuan untuk memilih tersebut sudah dilatih sejak pesta demokrasi fakultas maupun kampus di mana terdapat pemilhan Ketua BEM Fakultas, BEM Kampus, hingga Dewan Perwakilan Mahasiswa tingkat fakultas. Mahasiswa diwajibkan membuka matanya tentang siapa saja yang berada pada jajaran calon pemimpin dengan beragam latar belakang seperti:

a. Apa program studinya?

b. Apa fakultasnya?

c. Siapa saja kawan-kawannya?

d. Bagaimana kinerjanya selama menjadi anggota organisasi?

e. Apa visi dan misinya

f. DARI PARTAI (OMEK) APA CALON TERSEBUT BERASAL?

Dari beberapa poin di atas, terkadang satu poin dapat berpengaruh pada sudut pandang kepada calon tersebut. Jikalau mahasiswa berada pada fakultas yang ketat politiknya, pertanyaan tentang siapa yang menjadi 'beken' dan apa partai mahasiswa yang di belakangnya juga menjadi poin penting dan krusial.

Perlu pertimbangan yang mendalam tentang menentukan pilihan karena terkadang bisa saja individu yang berasal dari partai yang sama memiliki latar belakang yang berbeda sehingga akan lain juga gaya kepemimpinannya. Pengenalan terhadap tiap calon menjadi poin penting tentang bagaimana marketing tiap tim sukses akan berjalan dan bagaimana calon tersebut menampilkan dirinya dengan bagaimana dan sebagai apa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun