Mohon tunggu...
Raihan Otman Marolop
Raihan Otman Marolop Mohon Tunggu... Lainnya - Sastra, Opini

Seorang mahasiswa. Menulis apa saja untuk mengeluarkan penat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bayang-bayang Unggas

5 Agustus 2020   16:55 Diperbarui: 5 Agustus 2020   17:10 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Ирина Ирина dari Pixabay.com

Rabu hitam segenap bayangan

Turun bulir kenangan dari si cantik Merpati

Mengisi sungai kiasan cinta kepada arjunanya Perkutut

Yang terbang dan meraba di sela nestapa

Menghujam angan yang berkompromi sebelas dua belas

Namun jauh dari wejangan pesulap rima

Sebab hidupnya tak mau disusahkan para pecinta kopi dan senja


Perkutut bangun dari keindahan mimpi

Pantang takut ia langsung menengadah langit

Namun sekejap waktu kandas melemas

Kecintaannya Merpati, diserong Tekukur


Perkutut terbang ke cakrawala belaka

Menantang petir dan surya, melawan ilmu kebalnya


Hujan turun dengan nafsunya

Jatuh bulir kenangan patah Perkutut yang tamat riwayat

Menuju kening tercinta Merpati

Yang sudah janda ditinggal Tekukur silam hari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun