Mohon tunggu...
Raihan Otman Marolop
Raihan Otman Marolop Mohon Tunggu... Lainnya - Sastra, Opini

Seorang mahasiswa. Menulis apa saja untuk mengeluarkan penat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Yang Bertanya

3 Agustus 2020   10:00 Diperbarui: 5 Agustus 2020   10:05 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau bertanya kepadaku sore - sore, "Siapa yang merendah itu?"

Aku diam, kucing jantan kegirangan baru kawin mengeong, "Dia yang malu - malu."

Kau bertanya kedua kali, "Apa yang direndahkan ?"

Dengan merdunya seekor perindu bersiul, "Semuanya."

Kau bertanya dikali ketiga, "Apa tawarannya ?"

Kali ini aku yang menjawab, mendongak kepala, "Hidup."

Lalu kau lenyap, ke mana suaramu ?

Ke mana pertanyaanmu yang tak bernego dahulu ?

Ke mana muncung mu yang monyong kalau berteriak, "Jujur !"

Kini berjalan larut malam, masih sunyi, aku menunggu kau berkicau

Hanya pantulan bayang di layar televsi berbisik, "Aku dikubur tadi siang, bersama harga matimu."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun