Mohon tunggu...
Raihan Muharram
Raihan Muharram Mohon Tunggu... Novelis - Mahasiswa

Saya suka membaca novel, menonton film, menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resensi Novel Terusir Karya Buya Hamka

15 November 2024   21:11 Diperbarui: 15 November 2024   21:21 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Resensi Novel Terusir Karya Buya Hamka

Novel Terusir akan membawa kita ke dalam kisah seorang Perempuan bernama Mariah yang di fitnah dan di usir oleh suaminya dan karena di usir oleh suaminya ia harus hidup dalam kesusahan dan kesedihan. Novel ini ditulis oleh Buya Hamka dan terbit untuk pertama kalinya pada tahun 1940 dengan latar belakang masa penjajahan Belanda tahun 1930-an.

Malam yang dingin, hujan turun membasahi dunia, seorang perempuan bernama Mariah terpaksa harus pergi meninggalkan rumahnya karena di usir oleh suaminya. Suaminya memfitnah Mariah telah berselingkuh dengan laki laki lain, karena itu ia mengusirnya, padahal kenyataannya tidak seperti itu. 

Karena di usir oleh suaminya, Mariah harus hidup dalam penuh kesusahan dan kesedihan, dimana ia harus berjuang mencari uang sendiri agar ia bisa tetap hidup.

Novel ini memberikan pelajaran kepada kita bahwa fitnah terhadap orang lain itu sangatlah kejam dan bisa menghancurkan hidup orang lain.

Raihan Cahya Muharram

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun