Dengan demikian, tujuan pembelajaran menurut proses pembelajaran konstruktivis adalah mengembangkan pengetahuan dan keterampilan melalui proses pembangunan kognitif yang berlangsung melalui aktivitas mental individu, serta meningkatkan kemampuan berpikir inovatif, kreatif, sistematis dan mandiri.
Kelebihan Dan Kekurangan Dalam Teori Belajar Konstruktivisme.
Hidup ini, tidak ada yang sempurna ada kebaikan ada juga keburukan, begitu juga dengan sebuah teori. Tidak ada teori yang sempurna akan tetapi saling melengkapi antara yang satu dengan yang lainya begitu juga konstruktivisme. Adapun kelebihan dari teori konstruktivisme diantaranya :
Pertama, guru bukan satu-satunya sumber belajar. Maksudnya yaitu dalam proses pembelajaran guru hanya sebagai pemberi ilmu dalam pembelajaran, siswa tuntut untuk lebih aktif dalam proses pembelajarannya, baik dari segi latihan, bertanya, praktik dan lain sebagainya, jadi guru hanya sebagi pemberi arah dalam pembelajaran dan menyediakan apa-apa saja yang dibutuhkan oleh siswanya. Sebab dalam kosntruktivisme pengetahuan itu tidak hanya di dapatkan dalam proses pembelajaran akan tetapi bisa juga di dapatkan melalui diskusi, pengalaman dan juga bisa di dapatkan di lingkungan sekitarnya.
Kedua, siswa (pembelajaran) lebih aktif dan kreatif. Maksudnya di mana siswa dituntut untuk bisa memahami pembelajarannya baik di dapatkan di sekolah dan yang dia dapatkan di luar sekolah, sehingga pengetahuan-pengetahuannya yang dia dapatkan tersebut bisa dia kaitkan dengan baik dan seksama, selain itu juga siswa di tuntut untuk bisa memahami ilmu-ilmu yang baru dan dapat di koneksikan dengan ilmu-ilmu yang sudah lama.
Ketiga, pembelajaran menjadi lebih bermakna. Belajar bermakna berarti menginstrksi informasi dalam struktur penelitian lainnya. Artinya pembelajaran Tidak hanya mendengarkan dari guru saja akan tetapi siswa harus bisa mengaitkan dengan pengalaman-pengalaman pribadinya dengan informasi-informasi yang dia dapatkan baik dari temanya, tetangganya , keluarga, surat kabar, televisi, dan lain sebagainya.
Keempat, pembelajaran memiliki kebebasan dalam belajar. Maksudnya siswa bebas mengaitkan ilmu-ilmu yang dia dapatkan baik di lingkungannya dengan yang di sekolah sehingga tercipta konsep yang diharapkannya. Kelima, perbedaan individual terukur dan di hargai.Â
Keenam, guru berfikir proses membina pengetahuan baru, siswa berfikir untuk menyelesaikan masalah, dan membuat keputusan.
Kekurangan KonstruktivismeÂ
Pertama, proses belajar konstruktivisme secara konseptual adalah proses belajar yang bukan merupakan perolehan informasi yang berlangsung satu arah dari luar ke dalam diri siswa kepada pengalamannya melalui proses asimilasi dan akomodasi yang bermuara pada pemutakhiran sruktur kognitif. Kedua, peran siswa. Menurut pandangan ini, belajar merupakan suatu proses pembentukan pengetahuan.Â
Ketiga, peran guru. Dalam pendekatan ini guru atau pendidik berperan membantu agar proses pengonstruksian pengetahuan oleh siswa berjalan lancar. Guru tidak menerapkan pengetahuan yang telah dimilikinya, melainkan membantu siswa untuk membentuk pengetahuannya sendiri.