Mohon tunggu...
Raihan Muammar Ramandika Putra
Raihan Muammar Ramandika Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro - Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Mahasiswa semester 6

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tembang Jawa: Makna dan Manfaat dari Tembang Jawa

25 Agustus 2023   19:54 Diperbarui: 25 Agustus 2023   19:59 1238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dukuh Dangsri, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten - 25 Agustus 2023

Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa yang identik dengan kesopanan dan kesantunan. Bahasa ini mengajarkan bagaimana berbicara kepada yang lebih tua, kepada yang lebih muda, dan kepada yang sebaya. Dalam bahasa jawa terdapat satu istilah yang dinamakan "Tembang".

Istilah Tembang diartikan sebagai kalimat yang memiliki makna, tujuan, dan manfaat bagi para penciptanya serta khususnya bagi pembacanya. Tembang dalam bahasa jawa seperti tembang macapat, tembang dolanan, dan tembang geguritan.

Pada setiap tembang selalu disisipkan pesan yang mengajak masyarakat untuk berbuat maupun bersikap baik. Salah satu guru madrasah yang beralamat di Dukuh Dangsri, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten bernama Tunjung Wahyuni, memiliki beberapa tembang yang beliau ciptakan sendiri, contohnya yaitu "Sinau Huruf Jawa", "Nanem Pisang", dan "Sinau Basa Krama".

Tembang Sinau Huruf Jawa berarti belajar huruf jawa bahwasanya sebagai masyarakat jawa khsususnya Jawa Tengah harus bisa menuliskan, membaca, dan menghafal huruf jawa beserta pasangan. Tembang Nanem Pisang berarti menanam pisang bahwasanya pisang jika ditanam dapat memberikan manfaat serta ada pesan diakhir liriknya yaitu kita sebaiknya menjadi manusia yang utama yaitu manusia yang dapat mengangkat derajat orang tua. Tembang Sinau Basa Krama berarti belajar bahasa krama bahwasanya krama dapat diartikan bahasa yang paling sopan dalam berkomunikasi baik kepada yang lebih tua maupun muda. 

Dalam berkarya, Tunjung Wahyuni selalu menggunakan media berupa gambar untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi dari tembang tersebut. Berikut hasil dari beberapa karya Tunjung Wahyuni sebagai berikut:

*Sinau Huruf Jawa*

Yo konco sinau huruf jawa

Huruf jawa cacahe kalih dasa

Ha na ca ra ka

Da ta sa wa la

Pa dha ja ya na

Ma ga ba tha nga

Yo konco sinau huruf jawa

Pasangane uga kalih dasa

Ha sa pa ditulis sejajar huruf jawa

Sapa seng tekun bakale bisa

Sumber: Dokumentasi Pribadi 
Sumber: Dokumentasi Pribadi 

*Nanem Pisang*

Ya kanca remen nanem pisang,

Pisang kidang warnane ijo abang,

Yen disadhe regane larang,

Ja sumelang yen ra kebagian,

Diupakara bisa ngrembaka,

Dadiya manungso utomo,

Bisa ngangkat derajate wong tua.

Sumber: Dokumentasi Pribadi 
Sumber: Dokumentasi Pribadi 

*Sinau Basa Krama*

Ya kanca sinau basa jawa,

Basa jawa gunakno saben dino,

Aja lali sinau basa krama,

Aja sumelang yen ora bisa,

Ora bisa, mengku dadi bisa,

Urip ira mengku bisa tata,

Ngerti unggah-ungguh lan tata krama.

Terimakasih karena telah membaca artikel ini hingga selesai. Semoga apa yang kami sampaikan dapat bermanfaat dan dapat disebarluaskan hingga menjadi informasi bagi khalayak umum. 

Lestarikan Budaya

Lestarikan Bahasa Jawa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun