Artikel ini berisikan analisis good company bad stock. Tidak semua perusahaan yang baik memiliki nilai saham yang baik pula, melainkan terdapat perusahaan yang baik tetapi memiliki nilai saham yang buruk. salah satu perusahaan yang baik namun memiliki nilai saham yang buruk adalah PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT).
PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) merupakan perusahaan induk yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. Kegiatan usaha utama Perusahaan meliputi bidang penanaman dan pemanenan terpadu tandan buah segar (TBS) dari perkebunan kelapa sawit, mengolah TBS menjadi minyak mentah kelapa sawit (Crude Palm Oil/ CPO) dan inti sawit (Palm Kernel/ PK), serta menjual CPO dan PK.
Berikut merupakan pergerakan harga saham ANJT dalam lima tahun terakhir
Analisis Makroekonomi
Hasil kutipan dari publikasi laporan triwulan perekonomian Indonesia pada situs bank dunia menyatakan bahwa perekonomian Indonesia sedikit menguat pada kuartal ketiga tahun 2017. Hal tersebut dapat terjadi didukung oleh kenaikan harga komoditas, pertumbuhan global yag kuat, reboundperdagangan internasional, dan kondisi moneter dan keuangan yang relatif akomodatif.
Menurut Bank Indonesia, perkiraan kondisis ekonomi makro pada tahun 2018 menyatakan bahwa responden akan lebih optimis bahwa perekonomian Indonesia pada tahun 2018 akan semakin membaik. Ekonomi Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 5.31% (yoy) yang dimana perkiraan tersebut masih berada didalam kisaran proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yaitu berada pada kisaran 5.1%-5.5% (yoy). Sedangakn laju inflasi pada tahun 2018 diperkirakan akan lebih terkendali dibandingkan dengan laju inflasi pada tahun 2017.
Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa saat ini dan pada tahun 2018, diperkirakan bahwa perekonomian Indonesia sedang baik. Dengan membaiknya perekonomian pada tahun 2018 akan menyebabkan meningkatnya investasi di Indonesia.
Analisis industri
Kementerian Perindustrian terus memacu daya saing dan produktivitas industri yang berperan dalam pengembangan sektor pertanian. Upaya ini sebagai implementasi pada program pemerintah yang tertuang di butir Nawa Cita, salah satunya adalah membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
Menurut Airlangga, sektor pertanian membutuhkan dukungan dari sektor industri agar kegiatan pertanian lebih efektif dan efisien. Selain itu, agar kegiatan pertanian juga dapat dilakukan lebih intensif dengan hasil yang lebih besar sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan petani.
Berikut merupakan gambaran perusahaan pada sub sektor perkebunan: