Mohon tunggu...
Money

Analisa "Good Company Bad Stock" PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT)

20 Desember 2017   20:25 Diperbarui: 20 Desember 2017   20:32 1749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Artikel ini berisikan analisis good company bad stock. Tidak semua perusahaan yang baik memiliki nilai saham yang baik pula, melainkan terdapat perusahaan yang baik tetapi memiliki nilai saham yang buruk. salah satu perusahaan yang baik namun memiliki nilai saham yang buruk adalah PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT).

PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) merupakan perusahaan induk yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. Kegiatan usaha utama Perusahaan meliputi bidang penanaman dan pemanenan terpadu tandan buah segar (TBS) dari perkebunan kelapa sawit, mengolah TBS menjadi minyak mentah kelapa sawit (Crude Palm Oil/ CPO) dan inti sawit (Palm Kernel/ PK), serta menjual CPO dan PK.

Berikut merupakan pergerakan harga saham ANJT dalam lima tahun terakhir

Analisis Makroekonomi

Hasil kutipan dari publikasi laporan triwulan perekonomian Indonesia pada situs bank dunia menyatakan bahwa perekonomian Indonesia sedikit menguat pada kuartal ketiga tahun 2017. Hal tersebut dapat terjadi didukung oleh kenaikan harga komoditas, pertumbuhan global yag kuat, reboundperdagangan internasional, dan kondisi moneter dan keuangan yang relatif akomodatif.

Menurut Bank Indonesia, perkiraan kondisis ekonomi makro pada tahun 2018 menyatakan bahwa responden akan lebih optimis bahwa perekonomian Indonesia pada tahun 2018 akan semakin membaik. Ekonomi Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 5.31% (yoy) yang dimana perkiraan tersebut masih berada didalam kisaran proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yaitu berada pada kisaran 5.1%-5.5% (yoy). Sedangakn laju inflasi pada tahun 2018 diperkirakan akan lebih terkendali dibandingkan dengan laju inflasi pada tahun 2017.

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa saat ini dan pada tahun 2018, diperkirakan bahwa perekonomian Indonesia sedang baik. Dengan membaiknya perekonomian pada tahun 2018 akan menyebabkan meningkatnya investasi di Indonesia.

Analisis industri

Kementerian Perindustrian terus memacu daya saing dan produktivitas industri yang berperan dalam pengembangan sektor pertanian. Upaya ini sebagai implementasi pada program pemerintah yang tertuang di butir Nawa Cita, salah satunya adalah membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

Menurut Airlangga, sektor pertanian membutuhkan dukungan dari sektor industri agar kegiatan pertanian lebih efektif dan efisien. Selain itu, agar kegiatan pertanian juga dapat dilakukan lebih intensif dengan hasil yang lebih besar sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan petani.

Berikut merupakan gambaran perusahaan pada sub sektor perkebunan:

Analisis Perusahaan

Berdasarkan tabel 2, dapat dilihat bahwa nilai ROA pada saham ANJT lebih besar dibandingkan dengan rata-rata nilai ROA pada saham sub sektor perkebunan. Hal ini menandakan bahwa kemampuan ANJT dalam memanfaatkan aset yang dimiliki untuk dapat menghasilkan laba lebih baik dibandingkan dengan rata-rata emiten pada sub sektor perkebunan.

Dapat dilihat juga bahwa nilai ROE pada saham ANJT lebih besar dibandingkan dengan rata-rata nilai ROE pada saham sub sektor perkebunan. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja ANJT dalam menghasilkan laba bersih dari penggunaan modal sendiri lebih baik dibandingkan dengan rata-rata emiten pada sub sektor perkebunan

Dapat dilihat juga bahwa nilai DER pada saham ANJT lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata nilai DER pada saham sub sektor perkebunan. Hal ini menandakan bahwa pendanaan yang disediakan oleh pemegang saham pada ANJT lebih tinggi dibandingkan dengan komposisi hutang yang dimiliki.

Dapat dilihat bahwa nilai EPS pada saham ANJT lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nilai PER pada saham sub sektor perkebunan, dimana EPS pada ANJT jika dirupiahkan menjadi sebesar Rp 159 sedangkan rata-rata EPS pada sub sektor perkebunan adalah sebesar Rp 120. Hal ini menggambarkan bahwa tingkat pemberian laba yang diberikan oleh ANJT kepada investor lebih besar dibandingkan dengan jumlah pemberian laba yang diberikan oleh rata-rata emiten sub sektor perkebunan.

Analisis Valuasi

Dengan menggunakan rata-rata PBV pada sub sektor perkebunan, dapat dilihat emiten mana yang undervalued dan juga overvalued. Undervalued adalah sebuah istilah finansial dimana suatu investasi dijual dibawah nilai seharusnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa harga jual saham per tanggal 18 Desember 2017 dijual dibawah nilai yang seharusnya. Seharusnya, harga saham ANJT dijual seharga Rp 1.710.

Analisis Laporan Keuangan

Berdasarkan tabel 4, dapat dilihat bahwa semua rasio keuangan pada saham ANJT selalu meningkat sejak tahun 2015 sampai dengan 2017Q3.

ROA pada ANJT meningkat dari 0.12% pada tahun 2015 menjadi 3.69% pada 2016, dan sekarang menjadi 4.10% pada 2017Q3. Hal ini menandakan bahwa kemampuan ANJT dalam memanfaatkan aset yang dimiliki untuk dapat menghasilkan laba semakin menigkat setiap tahunnya.

ROA pada ANJT meningkat dari -2.46% pada tahun 2015 menjadi 2.60% pada 2016, dan sekarang menjadi 10.34% pada 2017Q3. Hal ini menandakan bahwa kinerja ANJT dalam menghasilkan laba bersih dari penggunaan modal sendiri semakin menigkat setiap tahunnya.

NPM pada ANJT meningkat dari -6.99% pada tahun 2015 menjadi 6.88% pada 2016, dan sekarang menjadi 36.61% pada 2017Q3. Hal ini menandakan bahwa laba bersih yang diterima oleh ANJT semakin meningkat setiap tahunnya.

Current Ratio pada ANJT meningkat dari 92.48% pada tahun 2015 menjadi 143% pada 2016, dan sekarang menjadi 156.97% pada 2017Q3. Hal ini menandakan bahwa nilai kekayaan lancar yang dapat segera dijadikan uang oleh ANJT semakin meningkat setiap tahunnya.

Quick Ratio pada ANJT meningkat dari 76.43% pada tahun 2015 menjadi 125.9% pada 2016, dan sekarang menjadi 142.4% pada 2017Q3. Hal ini menandakan bahwa kemampuan ANJT dalam menggunakan aktiva lancar untuk menutupi utang lancarnya semakin meningkat setiap tahunnya.

DER pada ANJT meningkat dari 38.19% pada tahun 2015 menjadi 48.06% pada 2016, dan sekarang menjadi 52.28% pada 2017Q3. Hal ini menandakan bahwa pendanaan yang disediakan oleh pemegang saham pada ANJT semakin meningkat setiap tahunnya.

DAR pada ANJT meningkat dari 27.64% pada tahun 2015 menjadi 32.46% pada 2016, dan sekarang menjadi 34.33% pada 2017Q3. Hal ini menandakan bahwa jumlah modal pinjaman yang digunakan untuk investasi pada aktiva guna menghasilkan keuntungan bagi perusahaan meningkat setiap tahunnya.

Rekomendasi Untuk Calon Investor

Meskipun saham ANJT bernilai dibawah nilai yang seharusnya (undervalued) untuk saat ini, namun ANJT merupakan perusahaan sehat yang memiliki laporan keuangan yang baik. Oleh karena itu, saya merekomendasikan calon investor untuk membeli saham ANJT untuk berinvestasi.

Notes:

Nama   :Raihan Maharddhika (1406621664)

Saya Raihan Maharddhika selaku mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga Universitas Indonesia memberikan hasil analisis diatas sebagai persyaratan untuk memenuhi nilai mata kuliah Manajemen Investasi dan Portofolio.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun