Mohon tunggu...
Raihan Ibnu Ilyasa
Raihan Ibnu Ilyasa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa aktif di Universitas Pembangunan Jaya jurusan Desain Komunikasi Visual. Saya suka membahas topik tentang hiburan, informasi, film serta seni & budaya lainnya

Selanjutnya

Tutup

Film

Apakah Benar Marvel Bukan Termasuk Film Cinema?

19 Desember 2023   14:13 Diperbarui: 19 Desember 2023   14:17 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh "George Biard," Wikimedia Commons

Belakangan ini kita tahu ada sebuah film yang diambil dari kisah seorang bapak penemu bom atom yaitu Oppenheimer. Oppenheimer merupakan sebuah film yang disutradarai oleh Christopher Nolan. Film Oppenheimer dapat dibilang film sinematik yang mengeksplorasi ide-ide dan penyampaian pesan yang mendalam, serta visual yang kuat. Film Christopher Nolan mungkin bisa menjadi contoh bagaimana membuat film yang bagus tanpa menggunakan bantuan teknologi yang menambah efek tertentu dalam sebuah film (CGI), layaknya film superhero sekarang. Lalu jika kita ambil dari beberapa film jaman dulu seperti

  • Citizen Kane (1941) karya Orson Welles dan Lawrence Of Arabia (1962) Karya David Lean  Dikenal karena penggunaan teknik sinematografi yang inovatif dan narasi yang kompleks.
  • The Godfather (1972) Karya Francis Ford Coppola ini merupakan sebuah film epic bertemakan mafia yang dianggap sebagai salah satu film terbaik sepanjang masa. Menggabungkan penulisan skenario yang brilian, pengarahan yang kuat, dan penampilan luar biasa dari para aktornya.
  • 2001: A Space Odyssey (1968): Film karya Stanley Kubrick ini merupakan karya ikonik dalam genre science fiction yang mengeksplorasi tema-tema filosofis dan eksistensial. Stanley Kubrick juga menjadi sutradara paling berpengaruh di dunia karena berkat film-film yang berkelas pada saat itu.
  • Seven Samurai (1954): Dibuat oleh sutradara legendaris Akira Kurosawa, film ini adalah contoh luar biasa dari sinematografi Jepang dan merupakan salah satu film yang menggambarkan kekuatan karakter dan kemanusiaan.

Perbandingan antara film cinema dengan film Marvel

  • Kompleksitas cerita dan karakter

Film Marvel Sering menjelaskan cerita dengan tema kebaikan vs kejahatan, dengan karakter baik di ibaratkan sebagai pahlawan dan karakter jahat sebagai penjahat dalam film. Hal ini dikarenakan Marvel hanya menunjukkan cerita yang ringan untuk ditonton oleh masyarakat umum maupun anak kecil dan orang dewasa. Sedangkan film cinema lebih cenderung mengeksplorasi tema-tema yang lebih kompleks, menyajikan karakter dengan lapisan yang lebih dalam, dan menawarkan cerita yang mungkin lebih beragam dalam segi emosional dan intelektual. 

  • Gaya Pembuatan dan Naratif

Film-film Marvel cenderung memiliki gaya pembuatan yang khas, dengan penggunaan efek khusus yang besar seperti CGI, aksi yang spektakuler, dan alur cerita yang memberikan kesan yang seru dan menghibur. Sedangkan film cinema lainnya bisa memiliki gaya pembuatan yang lebih eksperimental, naratif yang lebih kompleks, dan fokus pada pengembangan karakter atau eksplorasi tema tertentu.

  • Tujuan Utama Produksi 

Pada awalnya Marvel berasal dari komik maka dari itu, film-film Marvel sering dirancang untuk menjadi bagian dari sebuah waralaba (franchise) yang terintegrasi, dengan banyak film yang saling terkait dan membangun alur cerita yang lebih besar. Tujuannya bisa jadi lebih terfokus pada menyediakan hiburan massal dan menghasilkan keuntungan finansial yang besar dengan menjaga konsistensi cerita dalam Marvel Cinematic Universe (MCU), dikarenakan popularitas Marvel yang semakin banyak. Sedangkan film cinema lainnya seringkali lebih berfokus pada penyampaian pesan artistik, eksplorasi karakter yang mendalam, dan pembuatan karya seni yang unik. Mereka tidak selalu terikat pada kebutuhan untuk membangun waralaba film yang saling terkait.

Segitulah dari saya, menurut saya ini semua tergantung selera kita masing-masing dalam menonton film. Ada yang menganggap bahwa marvel film yang bagus dari segi visualisasi dan cerita yang mudah dipahami untuk semua orang baik anak kecil maupun orang dewasa. Ada juga yang beranggapan bahwa film cinema lebih seru karena dari segi artistik seperti pandangan yang diutarakan oleh beberapa individu, seperti Martin Scorsese atau Quentin Tarantino, menyoroti perbedaan antara film-film Marvel yang berfokus pada hiburan dan film-film yang mengeksplorasi kedalaman artistik dalam konsep film cinema tradisional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun