Mohon tunggu...
Raihan fathul irfan _2722
Raihan fathul irfan _2722 Mohon Tunggu... Lainnya - Masih bernafas

tetap patuhi tuhan dan orang tua agar hidup bisa berguna untuk agama, bangsa, dan negara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bumi Bergetar, Mentari Kan Datang

25 Januari 2021   22:40 Diperbarui: 25 Januari 2021   23:00 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 betapa banyaknya kejadian yang terjadi di muka bumi ini menandakan akan hal bahwa kita harus berada pada keyakinan dan menguatkan kepercayaan kita terhadap mengenai hal bahwa bumi ini takkan abadi untuk makhluk hidup yang berada di muka bumi ini, walaupun muka bumi ini terdapat banyaknya keindahan yang masih sempat untuk kita syukuri atas kenikmattan tuhan yang di berikan  terhadap kita, sehingga detik ini kita masih di berikan kenikmattan untuk menghirup udara dengan melaksanakan kehiduppan untuk esok manfaatkan lah waktu sebaik mungkin kerjakanlah perbuatan yang di sukai oleh tuhan.

" karena tuhan belum tentu menyukai apa yang kita sukai, dan tuhan belum tentu membenci apa yang kita benci tetapi tuhan selalu menyukai perbuattan yang baik."

Banyaknya dampak kejadian bencana ini membuat kita harus bersikap berhati-hati dengan perbuattan kita karena kita hidup bukan di zaman kuno/terdahulu kita berada di zaman modern yang di mana kehidupan akan semakin maju dan bumi akan semakin tua dan mungkin kita akan kembali ke zaman dahulu yang di mana teknologi akan hilang maka manfaatkanlah keadaaan sekarang untuk selalu melakukan hal baik.

Timbulkanlah rasa kemanusiaan tanpa memandang suku,ras serta agama, dalam keadaan seperti ini karena kita sedang di berikan kejadian tentang kamusiaan karena bukan hanya kita yang merasakannya tetapi seluruh penduduk di muka bumi merasakan dampak kejadiaan ini dan juga merasakan duka yang terdalam untuk kejadian ini bahkan terhadap jatuhnya korban jiwa yang banyak dengan kejadiaan ini.

Begitu pula munculnya rasa kesedihan yang mendalam walaupun kita tak merasakan hal seperti itu tetapi kita membanyangkan jika kejadian tersebut mengenai diri kita dan kita berada di dalam kejadian tersebut, sungguh paniknya dan bingungnya kita jika kita berada di dalam kejadian tersebut dan mungkin kita akan terkapar dengan keadaan sedih dan bahkan terkapar lesuh memikirkan keadaan yang bisa membawa dampak terjadinya hal seperti itu.

Apakah kejadian seperti ini akan berhenti ataukah bumi ini akan hacur dengan waktu perlahan karena tingkah perbuattan kita yang selalu menimbulkan kesalahan tanpa memikirkan untuk merubah perbuattan kita yang tadinya buruk menjadi baik, "nasi sudah menjadi bubur" kesalahan tetaplah kesalahan dan kita hanya bisa merubah perbuattan kita itu menjadi baik, semoga tuhan memaafkan kesalahan atas perbuattan kita yang hanya menimbulkan kehancurran untuk muka bumi ini.

Mari kita menjaga sikap tingkah perilaku perbuattan kita terhadap perbuattan yang mengacungkan terhadap keburukkan sehingga menimbulkan kejadian bencana yang melanda kita dengan bertubi-tubi ini, sehingga kita bisa menjaga keadaan bumi ini menjadi lebih baik.

Semoga dengan kejadiaan ataupun bencana ini bisa membuat kita menjadi yang lebih baik untuk diri kita sediri dan umumnya untuk semua kalangan manusia dalam hal mengenai keyalkinan dan kepercayaan, dan semoga tuhan selalu menjaga kita dan melindungi diri kita dan mudah-mudahan orang yang meninggal dalam kejadian dan bencana ini dalam keadaan baik dan di tempatkan yang layak di sisi tuhan.

Dengan kejadian seperti ini mudah mudahan kita mengambil hikmahnya serta menambahkan rasa syukur kita terhadap tuhan. Sehingga supaya kita di jauhkan dari mara bahaya yang ada di dunia ini dan tetap menjaga satu sama lain dalam hal tolong menolong ketika saudara kita sedang di timpah musibah saat ini.

Semoga yang terkena musibah saat ini di berikan rasa sabar yang penuh dan semoga kedepanya di berikan ekonomi yang mencukupi kebutuhannya. 

  "kesabaran adalah kunci kesuksesan yang abadi, dan pintar adalah jalan menuju kunci, dan krearifitas adalah pertengahan perjalan untuk sampai memegang kunci, dan berdoa serta ikhtiar adalah kesuksesan yang sesungguhnya".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun