Dengan adanya infrastruktur yang memadai, masyarakat di daerah terpencil dan terisolasi dapat lebih aktif berpartisipasi dalam aktivitas ekonomi dan sosial, sehingga meningkatkan produktivitas serta menciptakan peluang kerja baru. Hal ini sangat penting untuk mengurangi kesenjangan antara wilayah perkotaan dan pedesaan, serta antara Pulau Jawa dan daerah lainnya.
Pemindahan ibu kota negara ke Nusantara merupakan salah satu contoh konkret dari upaya pemerintah untuk mendorong pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia. Proyek ini tidak hanya bertujuan untuk menciptakan pusat pemerintahan yang lebih efisien, tetapi juga diharapkan dapat meratakan distribusi sumber daya dan meningkatkan kesempatan bagi daerah-daerah di luar Pulau Jawa untuk berkembang secara signifikan.Â
Dengan investasi besar-besaran dalam infrastruktur di Nusantara, diharapkan akan muncul pusat-pusat pertumbuhan baru yang dapat menarik perhatian investor asing dan domestik.Infrastruktur yang baik juga memiliki dampak positif terhadap daya tarik investasi. Ketika infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, dan bandara dikembangkan dengan baik, hal ini akan meningkatkan kemudahan berbisnis dan mengurangi biaya logistik.Â
Penelitian menunjukkan bahwa daerah dengan infrastruktur yang lebih baik cenderung lebih cepat berkembang karena mampu menarik lebih banyak investasi. Selain itu, pembangunan infrastruktur juga memberikan manfaat sosial yang signifikan; misalnya, aksesibilitas yang lebih baik terhadap layanan kesehatan dan pendidikan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.
Namun, tantangan dalam pembangunan infrastruktur yang merata tetap ada. Keterbatasan anggaran, masalah birokrasi, dan ketidakmerataan sumber daya manusia menjadi beberapa hambatan yang harus diatasi. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah, sektor swasta, serta masyarakat untuk memastikan bahwa setiap proyek pembangunan infrastruktur dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat sasaran.
Dengan demikian, pembangunan infrastruktur yang merata bukan hanya merupakan kebutuhan pragmatis tetapi juga merupakan strategi jangka panjang untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Melalui pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan dalam pembangunan infrastruktur, kita dapat memperkuat basis pembangunan yang adil dan merata.Â
Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat diperlukan agar setiap lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat dari pembangunan yang dilakukan. Dengan langkah-langkah ini, Indonesia dapat bergerak menuju masa depan yang lebih cerah dan sejahtera bagi seluruh rakyatnya.
Â
4. keterlibatan masyarakat dalam pembangunan menjadi aspek yang sangat krusial untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Partisipasi aktif masyarakat tidak hanya diperlukan pada tahap pelaksanaan, tetapi juga harus dimulai sejak perencanaan pembangunan.Â
Dengan melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan, pemerintah dapat memastikan bahwa kebutuhan dan aspirasi mereka diakomodasi dengan baik, sehingga hasil pembangunan benar-benar sesuai dengan harapan masyarakat.Â
Keterlibatan ini menciptakan rasa memiliki terhadap proyek yang dijalankan, meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, dan memperkuat legitimasi kebijakan yang diambil.Pentingnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan juga diatur dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.Â