Mohon tunggu...
Raihanda Imanudzaky
Raihanda Imanudzaky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pecinta Klub Ibu Kota Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Media Iklan Terhadap Menarik Kembali Perhatian Costumer

15 Januari 2024   20:45 Diperbarui: 15 Januari 2024   20:57 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

UAS PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Nama : Raihanda imanudzaky

NPM : 22010400027

Mata Kuliah : Psikologi Komunikasi (I) 

Dosen : Agus Hermanto, M.I.Kom

Universitas Muhammadiyah Jakarta 

Komunikasi Persuasi

Komunikasi persuasi merupakan suatu bentuk komunikasi yang bertujuan untuk meyakinkan, memengaruhi, atau merubah sikap, keyakinan, atau perilaku orang lain. Komunikasi persuasif merupakan suatu bentuk komunikasi yang bertujuan untuk meyakinkan, memengaruhi, atau merubah sikap, keyakinan, atau perilaku orang lain. Ini melibatkan penggunaan bahasa, argumen, dan strategi komunikasi yang dirancang untuk menciptakan dampak maksimal pada audiens.  Komunikasi persuasif itu sendiri juga memegang peran yang penting  dalam berbagai aspek kehidupan, terutama dalam dunia pemasaran,bisnis,pendidikan, politik, hubungan interpersonal, dan kehidupan sehari hari.  Keberhasilannya tergantung pada kombinasi keterampilan komunikasi, pemahaman audiens, dan integritas.  Komunikasi persuasif bukan hanya tentang meyakinkan, tetapi juga tentang membangun hubungan yang berdasarkan saling pengertian dan kepercayaan. Dengan menggunakan keahlian ini dengan bijak, seseorang  dapat menciptakan dampak yang positif dalam berbagai konteks kehidupan.

Seperti studi kasus yang telah di buat pada saat Ulangan Tengah Semester (UTS) kemarin yang berjudul “Pengaruh Media Iklan Terhadap Menarik Kembali Perhatian Costumer” studi kasus ini diambil dari kasus yang semapat ramai pada saaat itu yaitu kasus ikan kalengan yang terdapat cacing  parasite didalam kemasannya. Faktor-faktor seperti ketidakpatuhan terhadap standar kebersihan dan keamanan pangan, penggunaan bahan baku yang tidak layak, atau kesalahan dalam proses pengolahan dapat menyebabkan kontaminasi cacing pada produk ikan kalengan.Beberapa kasus mungkin berasal dari sumber ikan yang sudah terkontaminasi sebelum diolah, sementara yang lain mungkin terjadi selama proses produksi. Pada dasarnya, masalah ini menyoroti pentingnya pengawasan yang ketat di seluruh rantai produksi makanan untuk memastikan produk yang aman dan berkualitas bagi konsumen. Inspeksi berkala, standar keamanan pangan yang ketat, dan pelatihan pekerja merupakan langkah-langkah yang krusial dalam mencegah kasus-kasus semacam ini.  Menurut  Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Surabaya menemukan 7 dari 27 produk kemasan ikan makarel mengandung cacing parasit. Tujuh produk kemasan yang disita ini diproduksi oleh CV Pasific Harvest Muncar, Banyuwangi. Produk tersebut adalah GAGA MD 543910055083 Ikan Makarel Saus Tomat Cabe. Sarden yang diduga terdapat cacing parasit tersebut di produksi pada April tahun 2017 dengan menggunakan ikan makarel impor dari Cina dan Jepang. Adanya cacing parasit itu diduga dari ikan yang kemudian diproduksi. (Detik.com).

Beberapa brand ternama yang selama ini dikenal aman memproduksi produk ikan kalengan pun tidak luput dari penyitaan dan recall (penarikan) produk yang dilakukan oleh Badan POM RI. Masyarakat awam menjadi heboh dan takut untuk mengonsumsi produk ikan sarden dan makarel kalengan. Permasalahan ini juga sangat dikhawatirkan mampu mempengaruhi angka penjualan produk ikan kalengan di Indonesia sehingga akan berimbas pada menurunnya tingkat perekonomian nasional. Hasil penyelidikan Badan POM RI menyebutkan bahwa cacing parasit dari genus Anisakis ditemukan pada beberapa produk ikan makarel dan sarden kaleng. Permasalahan terkait cacing parasit pada produk perikanan sebenarnya bukanlah masalah baru. Hal ini sudah ditemukan sejak lama, khususnya di negara Jepang yang dikenal sangat mengandalkan konsumsi produk ikan yang masih mentah atau setengah matang untuk membuat produk olahan seperti sushi, sashimi maupun fillet ikan melalui berbagai teknik pengolahannya (Kumparan.com).

Cacing-cacing parasit tersebut sebagian besar banyak ditemukan di saluran pencernaan ikan seperti di bagian hati ikan dan usus ikan. Melalui teknik pembersihan, penanganan dan pemasakan yang tepat kontaminasi cacing parasit dapat diminimalisasi dan dikurangi. Cacing parasit yang pada umumnya sering ditemukan pada produk ikan selain Anisakis biasanya adalah cacing gelang (Ascaris lumbriciodes), cacing pita (Taenia sp.) dan cacing hati (Fasciola hepatica). Cacing-cacing tersebut diketahui dapat menyerang saluran pencernaan sehingga dapat menyebabkan diare parah, feses berdarah. Dampak yang lebih fatal jika cacing tersebut menyerang bagian hati dapat menyebabkan hepatolisis yang mampu merusak sel-sel hati sehingga menyebabkan terjadinya sirosis hati yaitu pengerasan organ hati akibat timbulnya jaringan parut karena infeksi cacing hati. Cacing hati dan cacing pita tinggal, hidup, bertelur dan menjadi larva di dalam hati bahkan telur dan larvanya bisa menyebar melalui peredaran darah untuk menginfeksi organ-organ vital tubuh manusia. (Kumparan.com).

Berikut adalah beberapa opini tentang pengaruh media iklan terhadap menarik kembali perhatian pelanggan:

1. Daya Tarik Visual dan Kreativitas: Media iklan yang menarik secara visual dan kreatif dapat lebih efektif dalam menarik perhatian pelanggan. Penggunaan elemen visual yang menarik, desain yang estetis, dan pesan yang kreatif dapat membuat iklan lebih memorable.

2. Konsistensi dan Branding: Konsistensi dalam pemasaran melalui berbagai media membantu membangun citra merek yang kuat. Jika pelanggan terus menerus terpapar dengan pesan yang konsisten, ini dapat menciptakan hubungan emosional dengan merek dan memotivasi mereka untuk tetap terhubung.

3. Platform Media yang Relevan: Pemilihan platform media yang tepat juga memainkan peran kunci. Mengingat preferensi target pelanggan dan di mana mereka aktif secara online atau offline dapat membantu dalam menentukan jenis media iklan yang paling efektif.

4. Pesan yang Relevan dan Menarik: Pesan iklan harus relevan dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Informasi yang bermanfaat atau pesan yang memicu emosi dapat membantu menarik kembali perhatian pelanggan yang mungkin telah kurang responsif sebelumnya.

5. Interaktivitas: Media iklan yang memungkinkan interaksi atau keterlibatan pelanggan dapat lebih efektif dalam menarik perhatian. Misalnya, kampanye iklan yang mengajak pelanggan untuk berpartisipasi dalam kontes atau memberikan umpan balik dapat menciptakan keterlibatan yang lebih besar.

6. Personalisasi: Penggunaan data pelanggan untuk personalisasi iklan dapat meningkatkan daya tarik. Pelanggan cenderung lebih responsif terhadap iklan yang disesuaikan dengan preferensi dan perilaku mereka.

7. Testimoni dan Ulasan: Menyertakan testimonial atau ulasan pelanggan dalam iklan juga dapat meningkatkan daya tarik. Hal ini dapat memberikan bukti nyata tentang kepuasan pelanggan dan membangun kepercayaan.

8. Tren dan Inovasi: Mengikuti tren terbaru dan memanfaatkan inovasi dalam media iklan dapat membantu merek tetap relevan dan menarik perhatian pelanggan yang cenderung bosan dengan iklan yang monoton.

Dalam keseluruhan, kesuksesan media iklan dalam menarik kembali perhatian pelanggan sangat tergantung pada kreativitas, relevansi, dan kesesuaian dengan preferensi target audiens. Pada akhirnya, media iklan bukan hanya alat untuk memberikan informasi tetapi juga sebagai seni dalam merancang pesan yang memiliki daya tarik untuk menarik perhatian pelanggan. Dengan memanfaatkan media iklan secara cerdas dan kreatif, bisnis dapat membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dan menciptakan dampak positif dalam pikiran mereka.

Opini Komunikasi Persuasif :

  • Komunikasi persuasi memiliki kekuatan untuk mengubah sikap dan tindakan orang. Dengan menggunakan kata-kata yang tepat, argumen yang meyakinkan, dan gaya komunikasi yang persuasif, seseorang dapat memengaruhi orang lain untuk menerima ide atau mengambil tindakan tertentu.
  • Kemampuan untuk membaca dan merespon kebutuhan, nilai, dan kekhawatiran audiens adalah kunci kesuksesan komunikasi persuasif. Setiap audiens memiliki konteks dan preferensi yang berbeda, dan pesan persuasif harus dapat disesuaikan dengan karakteristik tersebut.
  • Media, baik itu cetak, online, atau sosial, memiliki peran besar dalam mendukung komunikasi persuasif. Visual yang kuat, konten yang disajikan dengan baik, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan platform yang berbeda dapat meningkatkan efektivitas persuasi.
  • Kunci keberhasilan komunikasi persuasif adalah kemampuan untuk berempati dan memahami perspektif orang lain. Memahami kebutuhan, keinginan, dan kekhawatiran target audiens dapat memungkinkan komunikator untuk menyampaikan pesan dengan cara yang lebih persuasif.
  • Sebuah pesan persuasif harus memiliki tujuan yang jelas. Baik itu untuk mendukung suatu ide, mempromosikan produk, atau merubah sikap, komunikator harus memiliki pemahaman yang jelas tentang apa yang ingin dicapai.
  • Komunikator persuasif perlu menjadi responsif terhadap umpan balik. Fleksibilitas dalam merespon pertanyaan, kekhawatiran, atau perubahan dalam suasana hati audiens dapat meningkatkan efektivitas pesan persuasif.

Seminar yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan berkaitan dengan Komunikasi Persuasif dapat menjadi forum yang sangat penting untuk membahas bagaimana pesan-pesan politik disampaikan kepada masyarakat, terutama selama periode pemilihan. Berikut adalah beberapa opini yang mungkin relevan terkait dengan seminar yang telah di selenggarakan tersebut pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Universitas Muhammadiyah Jakarta. :

1. Pentingnya Komunikasi Efektif dalam Demokrasi:

Seminar KPU yang menyoroti komunikasi persuasif menegaskan pentingnya komunikasi yang efektif dalam konteks demokrasi. Komunikasi politik yang baik merupakan landasan demokrasi yang sehat dan memastikan partisipasi yang berarti dari warga negara.

2. Teknik Persuasif dalam Kampanye Pemilihan:

Seminar dapat memberikan wawasan mendalam tentang teknik-teknik persuasif yang efektif dalam kampanye pemilihan. Ini melibatkan pemahaman tentang cara menyusun pesan, memanfaatkan emosi, dan berkomunikasi dengan audiens yang beragam.

3. Pentingnya Transparansi dan Keterbukaan:

Komunikasi persuasif yang berhasil dalam politik memerlukan tingkat transparansi dan keterbukaan yang tinggi. Seminar dapat menggali bagaimana transparansi ini dapat ditingkatkan untuk membangun kepercayaan masyarakat.

4. Adaptasi terhadap Perubahan Media Sosial:

Peran media sosial dalam komunikasi politik sangat signifikan. Seminar dapat membahas cara adaptasi terhadap perubahan media sosial dan bagaimana kampanye dapat memanfaatkannya secara efektif untuk berkomunikasi secara persuasif.

5. Pentingnya Pendidikan Pemilih:

Komunikasi persuasif tidak hanya tentang mempengaruhi, tetapi juga tentang memberikan informasi yang akurat kepada pemilih. Seminar dapat membahas bagaimana menyampaikan informasi yang jelas dan pendidikan pemilih yang bertanggung jawab.

6. Keseimbangan antara Etika dan Efektivitas:

Diskusi tentang etika dalam komunikasi persuasif politik menjadi penting. Peserta seminar dapat mendiskusikan bagaimana mempertahankan keseimbangan antara efektivitas pesan persuasif dan integritas moral.

7. Pentingnya Penyuluhan Pemilih:

Seminar bisa menjadi platform untuk membahas strategi penyuluhan pemilih yang persuasif. Bagaimana menyampaikan pesan-pesan penting kepada pemilih dengan cara yang dapat menciptakan pengaruh positif.

8. Analisis Kampanye yang Berhasil dan Gagal:

Melalui studi kasus kampanye yang berbeda, seminar dapat memberikan analisis tentang apa yang membuat kampanye persuasif sukses atau gagal. Ini dapat memberikan panduan berharga untuk kampanye di masa mendatang.

9. Partisipasi Masyarakat dalam Proses Pemilihan:

Fokus seminar dapat melibatkan peran komunikasi persuasif dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilihan. Bagaimana pesan dapat dirancang untuk mendorong warga untuk memberikan suara dan terlibat dalam proses demokrasi.

10. Strategi Komunikasi dalam Krisis Politik:

Seminar bisa mencakup strategi komunikasi persuasif yang efektif dalam mengelola krisis politik. Kemampuan berkomunikasi dengan baik dalam situasi sulit dapat memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas demokrasi.

Dengan mendalaminya isu-isu ini, seminar KPU yang berfokus pada komunikasi persuasif dapat memberikan pandangan yang berharga bagi para pemangku kepentingan dalam konteks pemilihan dan politik secara umum.

Jadi komunikasi persuasif adalah bahwa komunikasi ini melibatkan upaya untuk meyakinkan, memengaruhi, atau merubah sikap, keyakinan, atau perilaku orang lain. Setiap pesan persuasif harus memiliki tujuan yang jelas. Apakah itu untuk merubah sikap, mengajak tindakan, atau memperkuat keyakinan, tujuan yang jelas memberikan arah pada pesan, dan komunikasi persuasif efektif dimulai dengan pemahaman mendalam tentang audiens. Penyampai pesan perlu tahu siapa mereka berbicara dan memahami kebutuhan, nilai, dan kekhawatiran audiens.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun