KEBERKAHAN JUALAN DI PONDOK
Nama : Umi Manisah
TTL : Bajur 5 Mei 1975
Nama Anak : Firman Ardiansyah dan Widia Anggraini
Awal Modal : 500.000 Tabungan
 Sebelum Umi Manisah Berjualan Di pondok Beliau membuka Katering dan Laundry di rumah nya yaitu di daerah Bajur, Setelah Beliau Menikah dengan Ustadz Yusuf Abdurrahman Pengasuh Pondok Modern Al Kautsar Al Gontory Umi manisah menutup semua usaha nya dan pindah ke pondok Al Kautsar Al Gontory di daerah Lilir, Mekarsari, Gunung sari, Lombok Barat pada tahun 2019.
 Umi Manisah Melanjutkan Jualan nya di pondok dengan membuka koperasi pelajar di pondok modern al kautsar al gontory 3 bulan pertama umi manisah memberikan Amanah kepada guru pondok untuk mengelola koperasi pelajar tetapi tidak ada perkembangan karena Kurang nya catatan dan laporan yang kurang teliti.
 Setelah itu Beliau Mengambil alih Koperasi pelajar dan Alhamdulillah perkembangan nya sangat pesat dan Pindah ruangan pada tahun 2022 karena perkembangannya pesat dan barang yang mulai membeludak.
 Motivasi Beliau Ingin membuka Koperasi pelajar di pondok adalah agar anak santri lebih nyaman di pondok, bisa mengontrol anak anak santri, dan agar anak santri tidak berbelanja di luar pondok karena bisa merusak mental anak anak santri itulah motivasi beliau untuk membuka koperasi pelajar di pondok dan meninggalkan usaha catering dan laundry nya yang berada dirumah.
 Beliau mengambil barang dagangan di toko grosir dan mengambil keuntungan minimal 1% maximal 2% karena jarak uang ongkir dan uang tenaga, ada pula Jika Baju Mengambil keuntungan Minimal 20.000 Ribu rupiah Karena modal yang besar dan Laku nya baju tersebut tidak sesering lakunya makanan
 Jika Snack Mengapa mengambil keuntungan sedikit karena perputarannya cepat dan mudah Kembali modal, Rugi nya di koperasipelajar hanya lambatnya laku, snack tersobek, atau melempem, Es krim mencair di sini lah letak rugi pada penjualan koperasi pelajar yang di Kelola oleh umi manisah.
 Kesimpulan yang saya ambil dari perjalanan perdagangan umi manisah adalah lebih baik Mencari kebrkahan dalam berdagang dan jangan selalu memikirkan keuntungan karena semua rizki ada di tangan Allah SWT, Dan kita sebagai manusia harus berjuang untuk mencapai ridha Allah SWT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H