SEMARANG- Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik diadakan kembali di Universitas Diponegoro. KKN yang berkolaborasi dengan UNICEF ini mengusung tema "Sinergitas Antara Akademisi dan Pemerintah dalam Mendukung Pencapaian SDG's melalui Percepatan Vaksinasi serta Mencegah Penularan COVID-19 di Provinsi Jawa Tengah". Dalam KKN ini mahasiswa diharapkan mampu membantu mengajak masyarakat untuk segera vaksin serta membantu memutus rantai penyebaran COVID-19.
KKN yang bersifat individu ini dilaksanakan di sekitar tempat tinggal masing-masing mahasiswa. Salah satu mahasiswa KKN Tematik UNDIP x UNICEF adalah Raihan Atha yang melaksanakan KKNnya di Kelurahan Tlogosari Wetan, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.
Dua program yang dilakukan Raihan yaitu edukasi kepada warga RT 12 RW 01 Kelurahan Tlogosari Wetan dan siswa-siswi SD Negeri Tlogosari Wetan 02. Materi edukasi seputar pelaksanaan 3M yang baik dan benar serta informasi tentang vaksin. Edukasi ini dilakukan dengan dua cara, yaitu secara daring menggunakan desain postingan dan secara tatap muka untuk memberikan edukasi langsung.
Edukasi 3M dan vaksin diberikan secara tatap muka kepada siswa-siswi kelas 6 SD. Pemberian edukasi ini dilatarbelakangi kebijakan pemerintah yang sudah mulai memperbolehkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Edukasi 3M kepada siswa-siswi ini diharapkan dapat menghindarkan sekolah menjadi cluster penyebaran COVID-19. Selain itu, edukasi tentang vaksin juga diberikan mengingat siswa-siswi kelas 6 SD telah mendekati syarat untuk melakukan vaksinasi kategori 13-18 tahun.
Pak Eko, selaku guru yang menjadi penanggung jawab kegiatan KKN di SD Negeri Tlogosari Wetan 02, menyampaikan kalau penyampaian materi edukasi oleh Raihan sudah baik.
"Untuk penyampaian materinya baik. Baiknya dalam arti untuk kelengkapan semua perangkat yang dibutuhkan sudah sesuai," jelasnya ketika dihubungi di SD, Senin (22/11).
Pak Eko juga memuji manajemen waktu Raihan, dari mulai mengurus perizinan hingga selesainya edukasi diberikan. "Untuk dari awal sampai sekarang menurut saya baik. Baiknya ketika yang Mas Raihan butuhkan ya konsekuen dengan waktu atau jam, itu yang paling utama kalau menurut saya sendiri. Karena disiplin kan dilihat dari waktu ya, mas, ya."
Pak Eko sendiri menilai pelaksanaan KKN Tematik ini lebih maksimal dalam pelaksanaan program kerja mahasiswa. Ini dikarenakan mahasiswa bisa lebih fokus pada tujuan yang telah diberikan.
"Maksimalnya karena sesuai dengan tanggung jawabnya sendiri sendiri, dan tujuannya juga baik, baiknya untuk meningkatkan mahasiswa sendiri atau tempat yang diteliti tersebut," terang Pak Eko.
Untuk edukasi tentang vaksin kepada warga RT 12, Raihan memanfaatkan desain postingan yang nantinya disebarkan melalui grup whatsapp RT 12. Pemanfaatan media sosial ini mengingat banyaknya warga Indonesia yang aktif bermain media sosial. Â Data yang dikeluarkan oleh Hootsuite pada Januari 2021 lalu menyebutkan Indonesia memiliki 170 juta pengguna aktif media sosial atau sekitar 61,8% dari total populasi.
"Dari hasil sebaran yang dibuat Mas Raihan itu sangat mempermudah meyakinkan warga agar tidak takut atau mau untuk divaksin," tutur Pak Rif'an selaku ketua RT 12 ketika dihubungi di kediamannya, Kamis (25/11).
Pak Rif'an berharap edukasi ini tidak berhenti sampai KKN selesai saja, akan tetapi tetap berlangsung agar masyarakat lebih paham mengenai pentingnya vaksinasi.
"Karena masih banyak masyarakat yang kesadaran diri untuk ikut vaksin atau tentang covid itu masih kurang. Dan masih banyak warga itu vaksin hanya digunakan supaya mereka bisa bekerja dan segala macam, tapi kurang paham terkait penggunaan vaksin itu bukan hanya agar mereka bisa keluar-keluar kota, atau rekreasi, atau bekerja saja, tapi vaksin itu banyak (manfaatnya)."
Raihan Atha N.W.
DPL:
Dr. Adi Nugroho, M.Si.Â
Dr. Ir. Martini, M.Kes
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H