Mohon tunggu...
Raihan Alif Dyar
Raihan Alif Dyar Mohon Tunggu... Supir - Mahasiswa

Hanya seseorang yang coba melewati hari ke hari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Budaya dalam Organisasi dan Apa yang Bisa Dikembangkan untuk Masa Sekarang?

18 Agustus 2021   12:00 Diperbarui: 18 Agustus 2021   12:04 1634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada umumnya, budaya merupakan himpunan nilai kunci, asumsi, pemahaman, dan norma yang dimiliki bersama oleh anggota organisasi dan diajarkan kepada anggota baru sebagai hal yang benar. Budaya dalam organisasi sangat penting  karena memberikan para karyawan atau pengikut rasa identitas organisasi, menghasilkan komitmen terhadap nilai-nilai, dan cara-cara tertentu dalam melakukan sesuatu. 

Tidak hanya dari organisasi atau perusahaan, pemimpin juga harus menerapkan budaya yang responsif ke dalam perusahaan dengan memperhatikan semua pemangku kepentingan dan memulai perubahan bila diperlukan untuk melayani kepentingan sah pelanggan, karyawan, mitra, atau orang lain, bahkan jika itu memerlukan pengambilan risiko. 

Pemimpin juga harus mengungkapkan nilai-nilai yang ada dengan benar-benar peduli tentang pelanggan, karyawan, mitra, dan pemegang saham. Serta,  menghargai semua orang, proses, dan mekanisme naik turun hierarki yang dapat menciptakan perubahan yang bermanfaat. Terakhir, bahwa pemimpin harus melayani seluruh orang dalam organisasi dengan mempercayai.

Lalu, budaya apa yang dijunjung dalam organisasi atau perusahaan?, dalam organisasi atau perusahaan terdapat 4 budaya yang ditanamkan, yaitu:

  • Budaya Adaptasi

Merupakan budaya yang dicirikan oleh nilai-nilai yang mendukung kemampuan organisasi untuk menafsirkan dan menerjemahkan sinyal dari lingkungan ke dalam respons perilaku baru. Budaya ini memberikan dorongan untuk para karyawan atau pengikut untuk membuat keputusan dan kebebasan untuk menemukan serta mencapai kebutuhan baru. Budaya ini juga sangat menghargai keresponsifan terhadap pelanggan.

  • Budaya Prestasi

Merupakan budaya yang dicirikan oleh visi yang jelas tentang tujuan organisasi dan fokus pemimpin pada pencapaian target tertentu. Budaya ini mendorong daya saing, agresivitas, inisiatif pribadi, dan kemauan untuk bekerja lama dan keras untuk mencapai hasil yang terbaik. Serta budaya ini percaya bahwa penekanan pada kemenangan adalah perekat yang menyatukan organisasi.

  • Budaya Keterlibatan

Merupakan budaya dengan fokus internal pada keterlibatan dan partisipasi karyawan untuk memenuhi harapan yang berubah dari lingkungan eksternal. Budaya ini menjamin bahwa organisasi atau perusahaan merupakan tempat yang nyaman dan memiliki karyawan yang baik, serta menekankan kerjasama, pertimbangan baik karyawan dan pelanggan, dan menghindari perbedaan status. Pemimpin dengan budaya ini mengutamakan keadilan dan mencapai kesepakatan dengan orang lain.

  • Budaya Konsistensi

Merupakan budaya dengan fokus internal dan orientasi konsistensi untuk lingkungan yang stabil. Budaya ini mendukung cara metodis, rasional, dan teratur dalam melakukan bisnis, serta mengikuti peraturan-peraturan yang ada, berinterigas, dan beroperasi secara efisien.

Sumber: Dreamstime
Sumber: Dreamstime

Lalu, budaya apa yang bisa dikembangkan untuk masa sekarang?. Menurut saya, para pemimpin dari organisasi atau perusahaan harus mengembangkan budaya penerimaan perbedaan untuk para karyawan atau pengikutnya. 

Masih banyak organisasi atau perusahaan yang tidak mau menerima seorang karyawan atau pengikut akibat memiliki satu perbedaan, walaupun perbedaan tersebut tidak mempengaruhi kemampuan dan keahlian orang tersebut. Seperti orang tersebut memiliki kulit yang berbeda, latar belakangan yang dimilikinya, dan bahkan status seksualitas yang dimiliki orang tersebut. 

Banyak orang-orang kaum LGBT+ diluar sana yang terpaksa menyembunyikan status seksualitas mereka karena takut mendapatkan penekanan atau homophobia dari pemimpin perusahaan dan rekan-rekannya, oleh karena itu pemimpin organisasi harus menciptakan solusi untuk masalah ini. 

Pemimpin organisasi harus menerangkan bahwa yang dibutuhkan adalah "kemampuan dan keahlian" dari orang yang dinginkan menjadi karyawan atau pengikut, tanpa mempertimbang hal-hal yang secara diperhitungkan tidak mempengaruhi dua hal yang disebutkan. 

Budaya atau solusi ini harus ada di organisasi atau perusahaan untuk menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan nilai rasa penerimaan yang lebih tinggi untuk orang-orang kaum tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun