Hasil sebuah barang atau jasa dari sebuah organisasi, tercipta karena adanya visi dan misi yang dimiliki pemimpin. Visi merupakan masa depan ideal yang menarik dan kredibel namun belum dapat dicapai, visi ada karena pemimpin memiliki ide atau gambaran tentang suatu hal yang baru dan dapat menggantikan sesuatu yang telah ada serta ingin melangkah atau menuju masa depan yang dinginkan, visi juga dikaitkan dengan peforma organisasi, motivasi karyawan, dan kepuasan yang bagus serta hebat.Â
Visi bekerja dengan menyediakan hubungan dengan masa depan, memberikan enegeri kepada orang-orang dalam organisasi serta memfokuskan perhatian mereka, memberikan makna untuk bekerja, dan menetapkan standar keunggulan dan intregritas terhadap organisasi lainnya.
Dari pikirannya, seorang pemimpin harus menjadikan visinya menjadi kenyataan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mentargetkan visi untuk masa depan yang dinginkan bersama organisasi, mengajak orang-orang dalam organisasi untuk membantu menciptkan visi yang sesuai dengan harapan bersama, identifikasikan kekuatan yang dimiliki, menulis draft pertama visi untuk mendapatkan feedback, memperbaikin draft visi atas feedback yang didapatkan dan memfinaliasikannya, dan yang terakhir, memnyebarkan visi melalui berbagai channel yang dapat digunakan organisasi secara effektif.
Dari visi, ada misi. Visi dan misi merupakan hal yang berbeda namun kedua hal tersebut bekerjasama satu sama lain, misi merupakan tujuan inti sebuah organisasi dan alasan mengapa mereka ada. Mengapa visi dan misi bekerjasama satu sama lain?, jawaban singkatnya adalah visi adalah ide dan misi adalah kegiatan untuk mewujudkan visi tersebut. Tanpa adanya visi, misi sebuah organisasi tidak memiliki makna karena visi adalah sumber tenaga untuk melakukan misi organisasi untuk mencapai target atau goals yang dimiliki. Misi organisasi dapat dijadikan acuan kemana jalan yang ingin ditempuh seperti ingin menciptakan sesuatu yang baru, ingin menjadi yang terbaik, ingin menyediakan jasa, atau ingin menjadi hal yang efektif dalam masyarakat atau penggunanya.
Contoh yang bisa diambil adalah perusahaan mobil elektrik terbesar didunia, yaitu Tesla. Elon Musk yang merupakan CEO dari Tesla, memiliki visi untuk "menciptakan perusahaan mobil paling menarik di abad ke-21 dengan mendorong transisi dunia ke kendaraan listrik" dan misi yang berupa "untuk mempercepat munculnya transportasi berkelanjutan dengan menghadirkan mobil listrik pasar massal yang menarik ke pasar sesegera mungkin".Â
Tesla meinginkan orang-orang untuk segara beralih ke mobil listrik karena mereka mengklaim bahwa mobil listrik lebih baik, lebih cepat, dan lebih menyenangkan untuk dikendarai. Oleh karena itu, Tesla membuat mobil listrik yang berbeda dari mobil listrik yang ada sebelumnya dan mereka berhasil berinovasi dan mencipatkan standar mobil listrik yang baru di pasar, karena itu Tesla berani membuat klaim bahwa mereka berhasil menciptakan mobil listrik dengan jangkauan perjalanan yang panjang dengan tenaga mobil yang dapat mengalahkan mobil biasanya dalam harga yang sesuai atau worth-it.
Visi dan misi tidak hanya berlaku dalam menciptakan suatu barang atau jasa untuk masyarakat biasa, melainkan juga dalam dunia motorsport. Salah satu balapan mobil bergengsi didunia, yaitu F1, memiliki visi dimana setiap manufaktur menggunakan mesin yang lebih menekan penggunaan bahan bakar dan efisien namun tanpa mengurangi tenaga mesin tersebut.Â
Oleh karena itu, F1 membuat regulasi mulai pada tahun 2014, dimana setiap manufaktur atau tim menggunakan mesin yang digabungkan dengan elektrik atau yang biasanya disebut mesin hybrid. Regulasi tersebut melahirkan masa baru di F1 yaitu "Hybrid-Era". Speksifikasi mesin tersebut juga tidak main-main, mesin dengan 6 silider berkonfigurasi V dengan kapasitas hanya sebesar 2,4L atau 2400cc yang digabungkan dengan turbocharged hybrid-electric systems menghasilkan tenaga sebesar 1000 tenaga kuda.Â
Walaupun tenaga yang dihasilkan sangat besar, mesin mobil F1 lebih efisien dari mesin modern pada umunya. Mesin F1 dapat mencapai thermal efisiensi lebih dari 50%, sedangkan mesin modern pada umunnya hanya mencapai 40%. Tim Mercedes AMG F1 pada 2018 mengklaim efisiensi mesin F1 mereka dengan "Unit daya F1 M08 EQ Power+ mencapai efisiensi termal lebih dari 50 persen, menjadikannya salah satu mesin pembakaran internal paling efisien yang pernah ada. ... Efisiensi telah meningkat 57 poin persentase, mencapai 96 persen hari ini". Hal tersebut merupakan inovasi yang sangat hebat dalam dunia motorsport, dimana hal tersebut dapat diaplikasikan pada produk massal yang dapat dinikmati masyarakat luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H