Yang kedua, mencegah murid tidak bosan mengikuti pembelajaran yang dipaparkan oleh guru. Mereka juga berpendapat hal itu juga membantu mereka dalam memahami pembelajaran di kelas. Namun, perlu diketahui bahwa menurut Hamzah (2006: 7) adalah mengajar harus berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa. Apa yang telah dipelajari merupakan dasar dalam mempelajari bahan yang akan diajarkan. Oleh karena itu, tingkat kemampuan siswa sebelum proses belajar mengajar berlangsung harus diketahui guru.
Ada kalanya juga, guru memperhatikan kapasitas muridnya dalam menyerap bahasa Indonesia, terutama mereka yang baru masuk kelas X. untuk itu, guru pun berusaha menuntun mereka agar terbiasa dengan bahasa Indonesia dan mereka pun dapat membiasakan dengan penggunaan bahasa Indonesia di jenjang kelas selanjutnya. Untuk itu, membiasakan dari hal kecil akan membentuk kebiasaan yang adaptif dan juga mempengaruhi perkembangan belajar murid.
Hal ini menunjukkan bahwa berbagai faktor, baik internal maupun eksternal, berkontribusi terhadap kesulitan guru dalam berkomunikasi menggunakan Bahasa Indonesia selama pembelajaran (Noorjannah, 2014). Upaya peningkatan keterampilan bahasa, penyediaan pelatihan dan sumber daya yang memadai, serta dukungan dari berbagai pihak sangat penting untuk mengatasi masalah ini.
KESIMPULAN
Penguasaan Bahasa Indonesia oleh tenaga pendidik sangat penting dalam proses pembelajaran. Bahasa Indonesia yang baik dan benar membantu menyampaikan materi dengan jelas, meningkatkan pemahaman siswa, dan mendukung terciptanya lingkungan belajar yang kondusif. Keterampilan berkomunikasi yang baik dalam Bahasa Indonesia memungkinkan tenaga pendidik untuk menjalin hubungan yang baik dengan siswa. Hal ini mencakup kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis yang efektif. Penguasaan Bahasa Indonesia yang baik oleh tenaga pendidik memiliki korelasi positif dengan hasil belajar siswa. Ketika tenaga pendidik mampu menyajikan materi secara jelas dan mudah dimengerti, siswa cenderung lebih cepat mengerti dan menguasai materi yang diajarkan.
Penelitian juga menemukan adanya beberapa faktor penghambat dalam penguasaan Bahasa Indonesia oleh tenaga pengajar, seperti minimnya pelatihan dan pengembangan profesional, lingkungan kerja yang tidak mendukung, serta keterbatasan sumber daya. Untuk meningkatkan penguasaan Bahasa Indonesia dalam komunikasi pembelajaran, dibutuhkan usaha yang terus menerus melalui pelatihan bahasa, workshop, serta penyediaan sumber daya yang memadai. Peran pihak sekolah dan pemerintah juga sangat krusial untuk mendorong perbaikan kualitas pengajaran. Simpulan ini menekankan bahwa penguasaan Bahasa Indonesia yang baik oleh tenaga pendidik sangat krusial dalam mendukung proses pembelajaran yang efektif dan efisien, serta mendorong peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H