Mohon tunggu...
Raihana Mahdivikia Handini
Raihana Mahdivikia Handini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya, Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan

Sebagai seorang mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling, saya adalah individu yang penuh dedikasi dan empati, berkomitmen untuk mendalami ilmu dan keterampilan yang diperlukan untuk membantu orang lain. Dengan latar belakang akademis yang kuat dalam psikologi dan prinsip-prinsip bimbingan, saya memiliki pemahaman mendalam tentang dinamika manusia dan cara efektif untuk mendukung perkembangan pribadi serta kesejahteraan mental individu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa itu Empati dalam Komunikasi????

3 Januari 2025   22:06 Diperbarui: 3 Januari 2025   22:06 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. In Which Channel? (saluran/ media). Wahana/ alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator (sumber) kepada komunikan (penerima) baik secara langsung (tatap muka), maupun tidak langsung(melalui media cetak/ elektronik dll).

4. To Whom? (untuk siapa/ penerima). Orang/ kelompok/ organisasi/ suatu negara yang menerima pesan dari sumber. Disebut tujuan (destination)/ pendengar (listener)/ khalayak (audience)/ komunikan/ penafsir/ penyandi balik (decoder).

5. With What Effect? (dampak/ efek). Dampak/ efek yang terjadi pada komunikan (penerima) setelah menerima pesan dari sumber, seperti perubahan sikap, bertambahnya pengetahuan, dll. Jika penyampaian informasi mencakup 5 (lima) komponen di atas maka dapat dikatakan bahwa komunikasi akan tepat sasaran. Tidak dapat dipungkiri bahwa jika sumber informasi tersebut jelas subjeknya, kemudian apa informasi yang disampaikan itu ada, dilanjutkan melalui apa media informasi tersebut disampaikan jelas pula objek yang menerima informasi dan dampak yang terjadi diakibatkan oleh informasi tersebut disampaikan, maka proses komunikasi telah dapat diartikan memenuhi prasyarat teori komunikasi di atas.

Kesimpulan dari Empati dan komunikasi di atas adalah bahwa empati dan komunikasi memiliki hubungan yang erat dan saling memengaruhi dalam interaksi sosial. Empati merupakan kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain, yang penting dalam konteks konseling, komunikasi, dan hubungan interpersonal. Dalam komunikasi, empati membantu menyampaikan pesan dengan lebih efektif, karena dapat menciptakan pemahaman yang lebih dalam antara pengirim dan penerima pesan. Komunikasi yang efektif, baik verbal maupun non-verbal, memerlukan empati untuk mencapai tujuan yang jelas, memahami kebutuhan dan perasaan orang lain, serta menghasilkan perubahan sikap atau perilaku yang diinginkan. Oleh karena itu, empati menjadi dasar dalam membangun hubungan yang harmonis dan komunikasi yang sukses, terutama dalam profesi yang melibatkan interaksi dengan orang lain, seperti konseling dan pelayanan publik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun