Mohon tunggu...
Raihana Mahdivikia Handini
Raihana Mahdivikia Handini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya, Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan

Sebagai seorang mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling, saya adalah individu yang penuh dedikasi dan empati, berkomitmen untuk mendalami ilmu dan keterampilan yang diperlukan untuk membantu orang lain. Dengan latar belakang akademis yang kuat dalam psikologi dan prinsip-prinsip bimbingan, saya memiliki pemahaman mendalam tentang dinamika manusia dan cara efektif untuk mendukung perkembangan pribadi serta kesejahteraan mental individu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fundamental Ilmu Bimbingan Konseling dan Penggunaan Terapeutik dalam Ilmu Bimbingan Konseling

28 Juli 2024   14:39 Diperbarui: 28 Juli 2024   14:55 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam ilmu bimbingan dan konseling, tujuan terapeutik melibatkan beberapa aspek penting untuk mendukung kesejahteraan individu secara menyeluruh. Realisasi diri membantu individu mencapai potensi penuh mereka, sedangkan penerimaan diri dan rasa hormat pada diri sendiri fokus pada menghargai dan menghormati diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan. Identitas diri yang jelas dan integritas diri yang tinggi mengarahkan individu untuk memahami nilai-nilai dan prinsip pribadi mereka serta bertindak sesuai dengan prinsip tersebut. Selain itu, kemampuan membina hubungan interpersonal yang intim berfokus pada pengembangan hubungan yang mendalam dan berarti, sementara peningkatan fungsi dan kemampuan mencakup keterampilan untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan mencapai tujuan realistis.

Ciri-ciri pribadi terapeutik yang penting bagi seorang profesional meliputi congruence (keselarasan), yaitu ketulusan dan konsistensi antara perasaan, pikiran, dan tindakan terapis; unconditional positive regard (penghargaan positif tanpa syarat), yaitu sikap menerima dan menghargai klien sepenuhnya tanpa penilaian; danempati, yaitu kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan klien dari sudut pandang mereka sendiri.

Untuk komunikasi terapeutik yang efektif, terapis harus memenuhi syarat-syarat seperti hadir dalam percakapan(memberikan perhatian penuh dan terlibat sepenuhnya), mendengarkan aktif (memahami makna dan perasaan di balik kata-kata klien), dan empati (merespons dengan pemahaman mendalam terhadap perasaan klien). Proses pembentukan komunikasi terapeutik melibatkan belajar menjadi pendengar aktif, memahami perasaan, dan merefleksi perasaan klien untuk membangun hubungan yang kuat dan mendukung, serta meningkatkan efektivitas proses bimbingan dan konseling.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun